Desain Sistem Manajemen Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi Untuk Penanganan Abnormalitas Produksi
View/Open
Date
2013Author
Dermawan, Candra
Eriyatno
Affandi, M.Joko
Hardinsyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Adanya abanormalitas dalam proses produksi dapat menyebabkan proses
produksi berjalan tidak efektif dan efisien. Disertasi ini bertujuan untuk
merancang sebuah sistem berbasis teknologi informasi yang dapat mendeteksi
keabnormalan produksi secara dini (early warning system) sebagai akibat adanya
fluktuasi permintaan dari customer, keterlambatan supply material dari pemasok
dan faktor-faktor lainnya. Sistem dapat memberikan sinyal informasi ketika akan
terjadi abnormalitas produksi dengan visualisasi yang mudah dimonitor. Selain
itu, sistem ini juga memiliki fungsi untuk menganalisa kondisi abnormal pada
semua proses, di mana dari hasil analisa ini dijadikan dasar untuk menentukan
solusi-solusi yang sesuai pada proses-proses yang abnormal.
Tahapan dalam perancangan model pada penelitian ini mencakup enam
tahapan, yaitu: 1) identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan keabnormalan
pada proses produksi, 2) penentuan kondisi abnormal, 3) pengembangan sistem
deteksi dini, 4) perancangan manajemen pengendalian abnormalitas, 5)
implementasi dan evaluasi sistem deteksi dini, dan 6) strategi pengendalian
manajemen terhadap abnormalitas produksi.
Adapun metode penelitian yang gunakan pada disertasi ini dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu: metode penelitian untuk menentukan sistem deteksi dini
melalui analisa data produksi selama empat tahun terakhir dan merancang sistem
multifungsi; metode penelitian untuk menentukan kondisi abnormal melalui
survey terhadap 131 pekerja, obeservasi di lini produksi terkait dan analisa
matematis teknik heuristik; dan metode penelitian untuk menentukan sistem
pengendalian manajemen dengan observasi di lapangan selama tiga bulan untuk
mencari faktor-faktor internal yang dapat menyebabkan keabnormalan proses
produksi.
Terdapat tiga kondisi abnormal berdasarkan jumlah jam kerja harian, yaitu:
siaga (kurang dari atau sama dengan 17.5 jam), waspada (antara 17.5 jam – 21
jam) dan bahaya (lebih dari 21 jam).
Validasi sistem memberikan dampak positif pada kualitas yang ditandai
dengan penurunan jumlah rasio barang cacat pada proses produksi sebesar 10.22%
dan pada pengecekan akhir barang cacat sebesar 7.46%; biaya produksi akibat
produk cacat ini turun sebesar 20.44%; rasio ketepatan pengiriman barang ke
pelanggan menjadi 95.1% (naik 0.31%); dan produktivitas kerja meningkat
dengan ditandai adanya penurunan terhadap jumlah orang dan waktu yang
diperlukan untuk membuat satu buah barang sebesar empat mansec dan jumlah
rata-rata jam lembur pekerja turun 28.1%, meskipun rata-rata jumlah produksi
naik sebesar 14.2% pada lini terkait.
Collections
- DT - Business [351]