View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Business
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Business
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Model Pengembangan Ekowisata Di Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      full text (1.831Mb)
      Date
      2012
      Author
      Setyadi, Ignatius Anung
      Hartoyo
      Maulana, Agus
      Muntasib, E.K.S. Harini
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengatur tentang asas, fungsi dan tujuan kepariwisataan, prinsip penyelenggaraan kepariwisataan, pembangunan kepariwisataan, penetapan kawasan strategis, usaha pariwisata, hak, kewajiban dan larangan, kewenangan pemerintah dan pemerintah daerah, koordinasi, badan promosi pariwisata daerah, pendanaan, administratif dan ketentuan pidana. Taman Nasional Sebangau (TNS) ditetapkan dengan SK Menhut No.423/ Menhut/II/2004 tanggal 19 Oktober 2004 seluas ± 568.700 ha. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan ekosistem gambut beserta keanekaragaman hayati dan keunikan alam guna kepentingan peningkatan kualitas hidup manusia generasi sekarang dan generasi yang akan datang (RPTNS 2007-2026: 9), salah satu upaya pengembangan TNS adalah ekowisata. Pengembangan ekowisata selain untuk kepentingan ekonomi juga untuk tujuan pendidikan lingkungan, konservasi, pemberdayaan masyarakat dan rekreasi. TNS merupakan wilayah pengembangan =baru, sehingga pola dan struktur ruang kawasan tersebut masih belum sepenuhnya dapat mengakomodir berbagai kepentingan semua pihak, termasuk pengembangan ekowisata. Kajian pengembangan ekowisata ini bertujuan untuk merumuskan model pengembangan ekowisata khususnya di TNS melalui identifikasi aspek-aspek penting pengembangan ekowisata, identifikasi supply dan demand terhadap pengembangan ekowisata di TNS. Untuk memudahkan identifikasi permasalahan dilakukan melalui pengelompokan aspek-aspek penting, yang diperoleh dari pendapat para pakar mengenai pengembangan ekowisata. Aspek penting tersebut terdiri dari daya tarik, ekonomi dan sosial budaya, konservasi, konsumen, tata kelola, dan pemasaran. Ekowisata merupakan masa depan produk kehutanan yang prospektif, namun masih mempunyai berbagai persoalan, yang harus disikapi secara seksama dan perlu dibuat mekanisme yang jelas, sehingga kegiatan ekowisata dapat berkelanjutan. Ekowisata tetap mengutamakan konservasi sumberdaya alam (tidak merusak keutuhan ekosistem dan fungsinya sebagai taman nasional), apabila tidak direncanakan dan dikelola dengan baik, maka akan berakibat rusaknya kawasan konservasi, yang merupakan obyek ekowisata. Oleh karena itu, pengembangan ekowisata tetap memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan, sehingga diperlukan model pengembangan sebagai acuan dalam pengembangan ekowisata di TNS. Beberapa obyek penting yang memiliki potensi sebagai obyek ekowisata di TNS adalah 1) wilayah Sungai Koran-CIMTROP-Rasau dan Mangkok, 2) sungai besar untuk susur sungai, 3) wilayah Danau Pangen-Panggualas dan desa sekitarnya, 4) Ekosistem lahan gambut, dan 5) Mendawai-Bukit Kaki Cinta Birahi. Ditinjau dari sisi supply, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain kesiapan unsur hospitality (akomodasi/penginapan, restoran, biro perjalanan, dan sebagainya), aksesibilitas, dan amenitas (infrastruktur yang tidak langsung terkait dengan ekowisata TNS). Sedangkan demand adalah segmen pasar yang harus dituju, kecenderungan wisatawan, peluang pasar ekowisata, tingkat kunjungan wisatawan, dan unsur rata-rata lama tinggal. Model pengembangan ekowisata disusun berdasarkan aspek, permasalahan dan solusi. Dalam penyelesaian permasalahan menggunakan metode ANP, seluruh permasalahan dapat dimasukkan ke dalam framework. Network dan framework ANP yang diperoleh merupakan hasil pengelompokan dan konfirmasi dengan nara sumber yang benar-benar paham terhadap ekowisata. Dengan demikian framework ANP penelitian ini sudah relevan. Hasil gabungan ANP untuk cluster masalah secara keseluruhan menunjukkan masalah yang paling dominan adalah kurangnya sarana prasarana dan akomodasi di sekitar obyek, sedangkan nilai atau bobot prioritas terendah adalah pada masalah belum sinkronnya peraturan perundangan yang ada. Artinya masyarakat di sekitar TNS relatif sudah siap menerima kunjungan wisatawan, namun sarana prasarana dan akomondasi belum memadai. Hasil gabungan pada alternatif solusi menunjukkan bahwa solusi yang berkaitan dengan penyediaan sarana prasarana dan akomodasi merupakan solusi terbaik secara keseluruhan untuk pengembangan ekowisata di TNS. Solusi ini dapat mencakup masalah-masalah yang dihadapi pihak pengelola dan pemerintah berkaitan dengan ekowisata. Oleh karena itu, dengan adanya solusi untuk penyediaan sarana prasarana dan akomodasi, diharapkan mampu menyelesaikan masalah lain yang dihadapi TNS. Strategi yang dianggap tepat untuk diterapkan dalam pengembangan ekowisata di TNS secara berturut-turut adalah peningkatan informasi dan promosi produk wisata; peningkatan kerjasama pihak terkait; peningkatan komitmen dan dukungan dari Pemerintah/Pemerintah Daerah sesuai dengan aspeknya; penegakan hukum dan aturan/tata tertib serta sanksi yang tegas dan konsisten; peningkatan kuantitas dan kualitas produk ekowisata melalui inovasi, diversifikasi dan pemeliharaan; pengelolaan dan pelayanan pengunjung secara profesional; pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana, transportasi dan aksesibilitas; peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan melalui sosialisasi dan pembinaan secara berkelanjutan; peningkatan kualitas SDM; dan penyediaan dan penggalangan dana untuk konservasi yang memadai. Selanjutnya disusun suatu model yang didasarkan atas tiga aspek penting dengan nilai tertinggi yaitu aspek konservasi, pemasaran dan aspek daya tarik, Sedangkan ketiga aspek penting lainya (ekososbud, konsumen dan tata kelola) tersebar ke dalam ketiga aspek dengan nilai tertinggi tersebut atau saat terjadi interaksi antar ketiga aspek tersebut.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159251
      Collections
      • DT - Business [333]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail