Rancang Bangun Operasional Teknologi Informasi Bank Sentral Melalui Sistem Outsourcing
View/ Open
Date
2010Author
Dinarjo, Tjiptogoro
Eriyatno
Hermawan, Aji
Affandi, Joko
Metadata
Show full item recordAbstract
Peran teknologi informasi (TI) di Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral adalah
mewujudkan teknik dan implementasi operasional TI terhadap strategi bisnis dan
strategi sistem informasi untuk mencapai visi dan misi organisasi. TI dalam
menjalankan perannya membutuhkan sumber daya baik dari dalam organisasi
maupun dari luar organisasi (outsourcing).
Ruang lingkup outsourcing TI yang pada awalnya hanya untuk mengolah
data kini semakin luas menjadi bagian dari strategi bisnis guna memperoleh
keunggulan bisnis dan meningkatkan kinerja kelembagaan. Bank Indonesia
membutuhkan TI guna mendukung kebijakan sektor moneter, perbankan, sistem
pembayaran, dan manajemen intern. Operasional TI secara terus menerus,
berdayaguna, handal, dan aman memerlukan SDM outsourcing sehingga Bank
Indonesial perlu memiliki suatu sistem outsourcing yang effektif dan efisien guna
mendukung operasional teknologi informasi.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model rancang bangun
operasional TI melalui sistem outsourcing yang diharapkan dapat membantu
manajemen melakukan pengambilan kebijakan SDM yang strategis dan
organisasi yang memiliki kapabilitas TI yang sejalan dengan strategi lembaga
dan bisnis Bank Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis
faktor-faktor dominan yang berpengaruh dalam rancang bangun operasional TI
melalui sistem outsourcing. (2) Menganalisis hubungan faktor-faktor tersebut
dengan keberhasilan outsourcing guna memperoleh pelayanaan prima untuk
mendukung operasional TI secara optimal di BI. (3) Menganalisis bentuk model
rancang bangun operasional TI melalui sistem outsourcing. (4) Menghasilkan
model rancang bangun operasional TI melalui sistem outsourcing di BI.
Studi kasus dilakukan dengan pendekatan penelitian gabungan
eksplorasi, deskriptif, dan explanatory. Analisis untuk variabel endogen dan
eksogen menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Rekomendasi
dirumuskan berdasarkan hasil analisis SEM kemudian dilakukan verifikasi dan
validasi melalui Individual Depth Interviews (IDI). Kemudian dilakukan
pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) oleh para pihak yang terdiri
dari: Pimpinan, Pejabat, Staf dari Satuan Kerja di Bank Indonesia dan Vendor
yang terkait langsung dengan rancang bangun operasional TI melalui sistem
outsourcing.
Hasil studi menunjukan bahwa faktor kunci keberhasilan sistem
outsourcing guna mendukung operasional TI adalah: (1) kapabilitas pelaksana
outsourcing yang sesuai dengan manajemen strategi SDM organisasi dengan
indikator : kualitas personil teknis, efisiensi produk, proses teknik, manajemen
proses, pengawasan kualitas, kualitas pelayanan, dan manajemen proyek; (2)
proses pengadaan pelaksana outsourcing yang dapat dipercaya dengan
indikator : kualitas pelayanan, kompetisi, biaya, kerjasama, tidak melakukan
tindak kecurangan; (3) kontrak yang menjamin adanya komitmen untuk
melaksanakan outsourcing sesuai dengan yang diperjanjikan dengan indikatior :
insentif, pinalti, trust, mencegah kecurangan, kerjasama; (4) pelaksanaan
outsourcing yang mematuhi prosedur dan tingkat kualitas yang disepakati
dengan indikator : kerjasama, harapan berkelanjutan, kemitraan, kehendak
berinvestasi, komitmen, dan power client. Faktor-faktor kunci tersebut selanjutnya dimanfaatkan sebagai dasar kebijakan dalam membangun sistem
outsourcing guna mendukung operasional TI.
Proses pengadaan di BI wajib menerapkan prinsip: terbuka dan bersaing,
adil dan tidak diskriminatif dengan harga yang dapat dipertanggungjawabkan.
Harga penawaran terendah harus di bawah Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan
diperlukan analisis profesional jika harga penawaran kurang dari 80% HPS.
Aspek penting yang belum diatur adalah kualitas pelayanan, kemampuan kerja
sama, dan potensi kecurangan. Aspek kualitas pelayanan menduduki peringkat
tertinggi maka perlu menjadi perhatian utama dalam proses pengadaan
outsourcing teknologi informasi. Penyusunan kontrak belum mengatur insentif
meskipun menduduki peringkat tertinggi agar menjadi perhatian utama. Aspek
penting lainnya yang perlu mendapat perhatian dalam kontrak dan belum diatur
adalah trust atau kepercayaan, dan pencegahan tindak kecurangan..
Pengguna jasa outsourcing perlu memahami bahwa terdapat tiga aspek
penting dalam pelaksanaan outsourcing yang perlu mendapat perhatian yaitu:
kerjasama, harapan berkelanjutan, dan kemitraan. Tiga aspek penting ini tidak
dapat dibangun secara sepihak oleh pelaksana outsorcing teknologi informasi
melainkan harus dibangun bersama tiga pihak yaitu pemberi tugas, pengguna
layanan outsourcing teknologi informasi, dan pelaksana outsourcing teknologi
informasi.
Penelitian ini mengungkap bahwa faktor penentu keberhasilan
outsourcing untuk mendukung operasional TI adalah : kapabilitas, pengadaan,
kontrak, dan pelaksanaan yang terstruktur secara beraturan. Organisasi
pengelola TI sehingga fokus, ramping, dan hemat SDM. Proses pengadaan yang
dapat dipercaya adalah dengan memperhatikan kualitas pelayanan yang ingin
dihasilkan dan mencegah tindak kecurangan.
Collections
- DT - Business [327]