Show simple item record

dc.contributor.advisorGumbira, Sa'Id E
dc.contributor.advisorDaryanto, Heny K
dc.contributor.advisorHartoyo
dc.contributor.authorNurzal, Erry Ricardo
dc.date.accessioned2024-11-07T06:16:44Z
dc.date.available2024-11-07T06:16:44Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159216
dc.description.abstractPenggunaan Open Source Software (OSS) di Indonesia masih relatif rendah. Hasil polling yang dilakukan oleh Masyarakat Telematika Indonesia pada tahun 2008 menunjukkan bahwa penggunaan perangkat lunak sistem operasi dan aplikasi sumber terbuka (open source) adalah 11 %. Namun, sampai saat ini OSS di Indonesia paling banyak digunakan oleh mahasiswa. Sementara itu, lembaga pemerintah masih sangat sedikit yang menggunakan. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk menentukan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi mahasiswa untuk menggunakan OSS dengan model TAM yang dimodifikasi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka terdapat tiga tujuan dari penelitian ini. Pertama, mengukur tingkat penerimaan OSS oleh pengguna. Kedua, menentukan pengaruh kualitas OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan personal, gender, pendapatan, pengaruh sosial, afinitas budaya dan status universitas terhadap penggunaan OSS oleh pengguna baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketiga, menentukan pengaruh kualitas OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan personal, gender, pendapatan, pengaruh sosial, afinitas budaya dan status universitas terhadap intensitas penggunaan OSS baik secara langsung maupun tidak langsung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data tersebut dikumpulkan dari mahasiswa-mahasiswa jurusan Teknik Informatika atau Ilmu Komputer yang menggunakan OSS di Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Budi Luhur. Keseluruhan perguruan tinggi tersebut masuk dalam peringkat 5000 universitas di dunia menurut Webometrics (2008). Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengambilan sampel untuk pengumpulan data tersebut dilakukan secara acak. Sementara itu, pemodelan persamaan struktural digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Tingkat penerimaan OSS ditunjukkan oleh dua hal, yaitu seberapa banyak pengguna menggunakan atau tidak menggunakan OSS dan jika pengguna menggunakan OSS seberapa lama dan seberapa sering pengguna menggunakan OSS tersebut. Dalam penelitian ini, penggunaan OSS merujuk kepada pengguna yang menggunakan atau tidak menggunakan OSS. Sementara itu, intensitas penggunaan OSS merujuk kepada lama dan frekuensi penggunaan OSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan OSS adalah 77,6 % dan yang tidak menggunakan OSS adalah 22,4 % di kelompok mahasiswa perguruan tinggi negeri. Sementara itu, mahasiswa yang menggunakan OSS adalah 49,9 % dan yang tidak menggunakan OSS adalah 50,1 % di kelompok mahasiswa perguruan tinggi swasta. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penggunaan OSS paling banyak berada pada kelompok satu-empat jam/hari baik pada kelompok mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta. Di kelompok mahasiswa perguruan tinggi negeri, terdapat 121 mahasiswa yang mewakili 81,21 % dari seluruh sampel dengan lama penggunaan OSS satu-empat jam/hari. Sementara itu, di kelompok mahasiswa perguruan tinggi swasta, 137 mahasiswa mewakili 78,29 % dari seluruh sampel dengan lama penggunaan OSS satu-empat jam/hari. Di lain pihak, frekuensi penggunaan OSS paling banyak berada pada kelompok satu-empat kali/minggu baik pada kelompok mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta. Di kelompok mahasiswa perguruan tinggi negeri, terdapat 78 mahasiswa yang mewakili 52,35 % dari seluruh sampel dengan frekuensi penggunaan OSS satu-empat kali/minggu. Sementara itu, di kelompok mahasiswa perguruan tinggi swasta, terdapat 114 mahasiswa yang mewakili 65,14 % dari seluruh sampel dengan frekuensi penggunaan OSS satu-empat kali/minggu. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi penggunaan OSS secara langsung adalah keinovatifan personal, pendapatan mahasiswa dan status universitas. Sementara itu, variabel faktor eksternal yang mempengaruhi penggunaan OSS secara tidak langsung adalah kualitas OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan personal, gender, pendapatan, afinitas budaya dan status universitas. Tambahan pula, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi intensitas penggunaan OSS secara langsung adalah kualitas OSS, ketersediaan OSS dan gender. Sementara itu, variabel faktor eksternal yang mempengaruhi intensitas penggunaan OSS secara tidak langsung adalah kualitas OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan personal, gender, pendapatan, dan afinitas budaya.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Agribisnisid
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Open Source Software Dengan Menggunakan Model Penerimaan Teknologi Yang Dimodifikasiid
dc.subject.keyword|Manajemen Agribisnisid
dc.subject.keywordOssid
dc.subject.keywordOpen Source Software (OSS)id
dc.subject.keywordConsumer Behaviourid
dc.subject.keywordUniversity Studentsid
dc.subject.keywordModified Technology Acceptance Modelid
dc.subject.keywordStructural Equation Modellingid
dc.subject.keywordSurveyid
dc.subject.keywordOpen Source Software (OSS)id
dc.subject.keywordPerilaku Penggunaid
dc.subject.keywordMahasiswaid
dc.subject.keywordModel Penerimaan Teknologi Dimodifikasiid
dc.subject.keywordPersamaan Pemodelan Strukturalid
dc.subject.keywordSurvei.|id


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record