Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Open Source Software Dengan Menggunakan Model Penerimaan Teknologi Yang Dimodifikasi
View/ Open
Date
2010Author
Nurzal, Erry Ricardo
Gumbira, Sa'Id E
Daryanto, Heny K
Hartoyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan Open Source Software (OSS) di Indonesia masih relatif rendah.
Hasil polling yang dilakukan oleh Masyarakat Telematika Indonesia pada tahun
2008 menunjukkan bahwa penggunaan perangkat lunak sistem operasi dan
aplikasi sumber terbuka (open source) adalah 11 %. Namun, sampai saat ini OSS
di Indonesia paling banyak digunakan oleh mahasiswa. Sementara itu, lembaga
pemerintah masih sangat sedikit yang menggunakan. Oleh karena itu, penelitian
ini diarahkan untuk menentukan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
mahasiswa untuk menggunakan OSS dengan model TAM yang dimodifikasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka terdapat tiga tujuan dari penelitian ini.
Pertama, mengukur tingkat penerimaan OSS oleh pengguna. Kedua, menentukan
pengaruh kualitas OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan personal, gender,
pendapatan, pengaruh sosial, afinitas budaya dan status universitas terhadap
penggunaan OSS oleh pengguna baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ketiga, menentukan pengaruh kualitas OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan
personal, gender, pendapatan, pengaruh sosial, afinitas budaya dan status
universitas terhadap intensitas penggunaan OSS baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data tersebut
dikumpulkan dari mahasiswa-mahasiswa jurusan Teknik Informatika atau Ilmu
Komputer yang menggunakan OSS di Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi
Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, Universitas Bina
Nusantara dan Universitas Budi Luhur. Keseluruhan perguruan tinggi tersebut
masuk dalam peringkat 5000 universitas di dunia menurut Webometrics (2008).
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengambilan sampel
untuk pengumpulan data tersebut dilakukan secara acak. Sementara itu,
pemodelan persamaan struktural digunakan untuk menganalisis data yang
diperoleh.
Tingkat penerimaan OSS ditunjukkan oleh dua hal, yaitu seberapa banyak
pengguna menggunakan atau tidak menggunakan OSS dan jika pengguna
menggunakan OSS seberapa lama dan seberapa sering pengguna menggunakan
OSS tersebut. Dalam penelitian ini, penggunaan OSS merujuk kepada pengguna
yang menggunakan atau tidak menggunakan OSS. Sementara itu, intensitas
penggunaan OSS merujuk kepada lama dan frekuensi penggunaan OSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang menggunakan OSS
adalah 77,6 % dan yang tidak menggunakan OSS adalah 22,4 % di kelompok
mahasiswa perguruan tinggi negeri. Sementara itu, mahasiswa yang menggunakan
OSS adalah 49,9 % dan yang tidak menggunakan OSS adalah 50,1 % di
kelompok mahasiswa perguruan tinggi swasta. Selain itu, hasil penelitian
menunjukkan bahwa lama penggunaan OSS paling banyak berada pada kelompok satu-empat jam/hari baik pada kelompok mahasiswa perguruan tinggi negeri
maupun swasta. Di kelompok mahasiswa perguruan tinggi negeri, terdapat 121
mahasiswa yang mewakili 81,21 % dari seluruh sampel dengan lama penggunaan
OSS satu-empat jam/hari. Sementara itu, di kelompok mahasiswa perguruan
tinggi swasta, 137 mahasiswa mewakili 78,29 % dari seluruh sampel dengan lama
penggunaan OSS satu-empat jam/hari. Di lain pihak, frekuensi penggunaan OSS
paling banyak berada pada kelompok satu-empat kali/minggu baik pada kelompok
mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta. Di kelompok mahasiswa
perguruan tinggi negeri, terdapat 78 mahasiswa yang mewakili 52,35 % dari
seluruh sampel dengan frekuensi penggunaan OSS satu-empat kali/minggu.
Sementara itu, di kelompok mahasiswa perguruan tinggi swasta, terdapat 114
mahasiswa yang mewakili 65,14 % dari seluruh sampel dengan frekuensi
penggunaan OSS satu-empat kali/minggu.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal yang
mempengaruhi penggunaan OSS secara langsung adalah keinovatifan personal,
pendapatan mahasiswa dan status universitas. Sementara itu, variabel faktor
eksternal yang mempengaruhi penggunaan OSS secara tidak langsung adalah
kualitas OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan personal, gender, pendapatan,
afinitas budaya dan status universitas.
Tambahan pula, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal yang
mempengaruhi intensitas penggunaan OSS secara langsung adalah kualitas OSS,
ketersediaan OSS dan gender. Sementara itu, variabel faktor eksternal yang
mempengaruhi intensitas penggunaan OSS secara tidak langsung adalah kualitas
OSS, ketersediaan OSS, keinovatifan personal, gender, pendapatan, dan afinitas
budaya.
Collections
- DT - Business [327]