Analisis Kapabilitas Organisasi Dan Lingkungan Usaha Terhadap Kinerja Bisnis Dan Implikasinya Bagi Pembangunan Usaha Di Pasar Tradisional Spesifik Pd Pasar Jaya
View/ Open
Date
2010Author
Suharyono
Djohar, Setiadi
Hartoyo
Hubeis, Musa
Metadata
Show full item recordAbstract
Perhitungan ANOVA terhadap kinerja bisnis dari aspek omset dilakukan dengan program SPSS 17 dan perhitungan SEM dengan program LISREL 8.72 dan parameter nya diduga dengan metode kemungkinan maksimum atau maximum likelihood (ML). Dalam penelitian ini digunakan contoh 260 responden berdasarkan pertimbangan kelayakan teknik analisis statistik dan kelayakan model dari persyaratan metode ML. Analisis SEM dilakukan terhadap 6 peubah yang direfleksikan dengan 22 indikator eksogen dan 5 indikator endogen. Indikator eksogen terdiri atas 5 indikator eksogen kapabilitas operasional, 4 indikator kapabilitas manajerial, 6 indikator lingkungan usaha internal dan 7 indikator lingkungan usaha eksternal. Peubah endogen memiliki 5 indikator endogen, terdiri atas 3 indikator kinerja pemasaran dan 2 indikator peubah kinerja bisnis yang menghasilkan 27 persamaan pengukuran dan 2 persamaan struktural.
Dari ANOVA dapat dijelaskan bahwa omset pelaku usaha di pasar Induk Kramat Jati dan Lindeteves/HWI merupakan yang dominan dan berbeda nyata dengan pelaku usaha di pasar tradisional spesifik lainnya karena adanya perbedaan skala usaha dari aspek modal dan jumlah pekerja, serta perbedaan pengalaman usaha. Hasil analisis aspek manajemen dan bisnis, menjelaskan bahwa peubah lingkungan usaha internal secara langsung berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja pemasaran, sedangkan secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja bisnis. Di samping itu peubah kinerja pemasaran secara langsung berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja bisnis. Peubah lingkungan usaha internal yang berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja pemasaran dan kinerja bisnis terdapat pada indikator reflektif sumber daya teknologi yang direpresentasikan dengan cara kerja dan pengawasan terprogram untuk meningkatkan mutu produk/barang dagangan, sedangkan kinerja pemasaran direpresentasikan dengan loyalitas pelanggan, kemampuan menjual produk bermutu dengan harga bersaing dan pelanggan lama yang pindah ke penjual lain, sementara itu kinerja bisnis direpresentasikan dengan keuntungan.
Dari analisis SWOT ditemukan matriks internal-eksternal (MIE) yang menempatkan pelaku usaha di pasar tradisional spesifik PD Pasar Jaya pada kuadran II dan I dalam wilayah strategi pengembangan, sehingga strategi yang diprioritaskan adalah strategi pengembangan. Berdasarkan nilai rataan dari setiap strategi pengembangan dalam matriks SWOT ditemukan strategi pengembangan yang diprioritaskan, yaitu strategi berorientasi pasar (S-O) dengan sasaran peningkatan omzet penjualan, strategi berorientasi teknologi (S-T) dengan sasaran peningkatan ragam produk, mutu dan efisiensi, strategi yang berorientasi pasar dan teknologi (W-O) dengan sasaran omzet penjualan, mutu, efisiensi dan keuntungan, serta strategi yang berorientasi pengembangan SDM dan pengelolaan keuangan (W-T) dengan sasaran kepuasan konsumen dan akuntabilitas keuangan usaha.
Collections
- DT - Business [327]