Aktivitas Anti-Hiperglikemik Minuman Jeli Berbasis Ekstrak Air Daun Salam dan Jus Jambu Biji pada Wanita Prediabetes
Date
2024Author
Putri, Sefanadia
Marliyati, Sri Anna
Setiawan, Budi
Rimbawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengembangan minuman jeli yang menggabungkan ekstrak air daun salam dan jus jambu biji (minuman jeli GUALAM) merupakan pendekatan inovatif untuk mengembangkan minuman sehat alternatif yang berpotensi untuk mencegah diabetes. Karakterisasi sensori dan masa simpan makanan atau minuman dari daun salam yang dikombinasikan dengan jus jambu biji belum pernah dilaporkan sebelumnya, meskipun keduanya memiliki manfaat kesehatan. Studi acak, double-blind, terkontrol plasebo dilakukan untuk menilai efek minuman jeli GUALAM pada metabolisme glukosa wanita prediabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan minuman jeli dari ekstrak air daun salam dan jus jambu biji, serta menilai potensi minuman jeli sebagai anti-hiperglikemik. Pengembangan minuman jeli GUALAM mencakup analisis total fenol, flavonoid, aktivitas antioksidan, inhibisi enzim a-glukosidase (in-vitro), sifat fisik, analisa proksimat serta evaluasi daya terima. Selain itu, penelitian ini juga mencakup analisis profil sensori minuman jeli GUALAM serta masa simpannya pada suhu ruang dan pendinginan.
Desain penelitian pengembangan minuman jeli GUALAM menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 2 ulangan. Tiga formula minuman jeli GUALAM dibuat dengan perbandingan proporsi ekstrak daun salam : ekstrak jus jambu biji (75:25, 50:50, 25:75). Prosedur Quantitative Descriptive Analysis (QDA) dilakukan dalam penelitian ini dan terdiri dari tiga tahap: persiapan panelis, focus group discussion (FGD) dan uji deskriptif kuantitatif. QDA dilakukan terhadap empat formula produk minuman jeli: F0 (standar), F1 (rasio 75:25), F2 (50:50), dan F3 (25:75). Penelitian untuk uji masa simpan menggunakan desain RAL dengan dua perlakuan: suhu (suhu 25°C dan suhu 4°C) dan masa simpan (0, 2, 4, 6, 8, dan 10 hari) dengan parameter pH, sensorik, dan mikrobiologi. Pada tahap intervensi, durasi penelitian selama 8 minggu melibatkan 24 subjek wanita yang dibagi menjadi dua kelompok: 12 subjek untuk kelompok eksperimen (konsumsi harian 170 mL minuman jeli GUALAM terpilih) dan 12 subjek untuk kelompok minuman jeli plasebo. Pengacakan menggunakan stratified sampling dengan two parallel arms, dikelompokkan berdasarkan kondisi pre-menopause dan menopause dengan usia rata-rata 49,29 ± 8,89 tahun.
Kombinasi ekstrak air daun salam dengan jus jambu biji mempengaruhi warna dan cita rasa minuman jeli GUALAM. Jus jambu biji meningkatkan cita rasa dan kekentalan minuman karena kandungan pektinnya, serta menutupi rasa tajam dan pahit dari daun salam. Semakin tinggi proporsi jus jambu biji, semakin intens warna merah minuman akibat pigmen likopen. Total padatan terlarut dalam minuman jeli GUALAM sangat rendah, di bawah 6°Brix, dan viskositas meningkat dengan proporsi jus jambu biji yang lebih tinggi. Minuman jeli GUALAM mengandung polifenol dalam jumlah besar (474 mg/170 mL GAE), yang dapat mewakili produk makanan kaya polifenol lainnya dengan aktivitas antioksidan sebesar 92,64 mg AEAC/100 mL dan kemampuan menangkap radikal bebas tinggi (83,02%), sebanding dengan asam askorbat (94,21%). Minuman ini juga berpotensi memberikan efek anti-hiperglikemik dengan aktivitas penghambatan a-glukosidase sebesar 47,49%, jika dibandingkan dengan akarbosa yang memiliki aktivitas sebesar 95,33%.
Hasil metode QDA menunjukkan bahwa formula satu dan tiga memiliki kekurangan yang mempengaruhi kesukaan konsumen. Formula terpilih adalah formula 2 dengan rasio ekstrak air daun salam dan jus jambu biji 50:50. Deskripsi ini dapat membantu pengembangan produk minuman baru. Berdasarkan nilai acceptability index (AI), minuman jeli GUALAM yang disimpan pada suhu ruangan maupun suhu pendingin diterima dengan baik dan layak secara komersial. Masa simpan maksimum pada suhu pendingin adalah 8 hari, sedangkan pada suhu ruang pada hari ke-4 telah melebihi ambang batas SNI. Penggunaan antimikroba diperlukan untuk memperpanjang umur simpan.
Selama 8 minggu intervensi, terjadi penurunan signifikan (p < 0,05) pada Glukosa Darah Puasa (GDP), Toleransi Glukosa Oral (TGO), HbA1c, HOMA-IR, serta peningkatan signifikan pada insulin puasa, HOMA-ß, dan QUICKI di kelompok intervensi. Analisis ANCOVA yang disesuaikan dengan baseline menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol pada TGO (p = 0,036), HbA1c (p = 0,010), insulin puasa (p = 0,020), HOMA-ß (p = 0,001), QUICKI (p = 0,011), dan Ox-LDL (p = 0,031). Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi 170 mL minuman jeli GUALAM selama 8 minggu meningkatkan sensitivitas dan sekresi insulin, serta menurunkan biomarker stres oksidatif pada individu dengan prediabetes, mengindikasikan potensi antioksidan kuat. Minuman jeli ini berpotensi sebagai agen anti-hiperglikemik bagi penderita prediabetes.
Collections
- DT - Human Ecology [567]