Estimasi Cadangan Klaim Incurred but Not Reported (IBNR) Menggunakan Metode Neuhaus Credibility Loss Ratio

Abstract

Cadangan klaim Incurred but Not Reported (IBNR) sangat penting dalam industri asuransi dan reasuransi karena mencerminkan estimasi klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan, sehingga mempengaruhi stabilitas keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung estimasi cadangan klaim IBNR dan membandingkan hasilnya dengan data klaim aktual. Metode yang digunakan untuk menghitung estimasi cadangan klaim IBNR adalah metode Neuhaus credibility loss ratio, yang menggunakan rasio kerugian dan bobot kredibilitas untuk dua pendekatan yaitu metode individual loss ratio dan collective loss ratio. Metode individual loss ratio memanfaatkan data klaim individual terbaru untuk memperkirakan IBNR berdasarkan histori klaim, sedangkan metode collective loss ratio bergantung pada pengalaman klaim kolektif secara keseluruhan dan premi yang digunakan. Hasil estimasinya adalah Rp605.637.739.221 yang lebih rendah dari nilai yang diestimasi sebesar Rp684.534.765.799, dan diperoleh nilai absolute percentage error sebesar 11.5%.

The Incurred but Not Reported (IBNR) claim reserves are crucial in the insurance and reinsurance industries because they reflect the estimated claims that have occurred but have not yet been reported, thereby affecting the financial stability of the company. This research aims to calculate the estimated IBNR claim reserves and to compare the results with actual claim data. The methods used to calculate the IBNR claim reserve estimate was the Neuhaus credibility loss ratio method, which uses the loss ratio and credibility weight for two approaches, namely the individual loss ratio method and the collective loss ratio method. The individual loss ratio method utilizes the latest individual claim data to estimate IBNR based on claim history, while the collective loss ratio method relies on the overall collective claim experience and the premiums used. The estimated IBNR claim was Rp605.637.739.221, which is lower compared to the actual claims of Rp684.534.765.799, with absolute percentage error of 11.5%.