Show simple item record

dc.contributor.advisorPanjaitan, James Parlindungan
dc.contributor.advisorSusilo, Setyo Budi
dc.contributor.authorRamadhan, Haikal Syauqi
dc.date.accessioned2024-10-23T12:22:22Z
dc.date.available2024-10-23T12:22:22Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159125
dc.description.abstractWilayah pesisir merupakan wilayah antara daratan dan perairan laut yang sangat potensial untuk dimanfaatkan khususnya di sektor pembangunan dan pariwisata. Proses alami seperti gelombang, arus, angin, dan pasang, serta aktivitas manusia yaitu penggunaan lahan, budidaya, dan eksplorasi sumberdaya, sangat mempengaruhi pada perubahan garis pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai di pesisir Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dengan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS menggunakan NDWI. Metode DSAS digunakan untuk perhitungan jarak dan laju perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial, melalui Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR). Lokasi penelitian terbagi menjadi 7 zona dengan 19 subzona di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Abrasi tertinggi berada di sub zona E1 (Desa Kaliwlingi) dengan jarak kemunduran garis pantai sejauh 573,17 meter dan laju kemundurannya 79,07 m/tahun. Akresi tertinggi berada di sub zona F2 (Desa Kaliwlingi) dengan jarak kemajuan garis pantai sejauh 1832,46 meter dan laju kemajuannya 247.08 m/tahun. Aktivitas manusia yang ditandai oleh banyaknya alih fungsi lahan pesisir yang dijadikan budiddaya tambak menjadi faktor yang memberikan pengaruh kuat terhadap perubahan garis pantai di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
dc.description.abstractCoastal areas are areas between land and sea waters that have great potential to be utilized, especially in the development and tourism sectors. Natural processes such as waves, currents, wind, and tides, as well as human activities such as land use, cultivation, and resource exploration, greatly affect shoreline changes. This study aims to determine shoreline changes on the coast of Brebes Regency, Central Java using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) method using NDWI. The DSAS method is used to calculate the distance and rate of shoreline change statistically and geospatially, through Net Shoreline Movement (NSM) and End Point Rate (EPR). The research location is divided into 7 zones with 19 subzones in Brebes Regency, Central Java. The highest abrasion was in subzone E1 (Kaliwlingi Village) with a shoreline retreat distance of 573.17 meters and a retreat rate of 79.07 m/year. The highest accretion is in subzone F2 (Kaliwlingi Village) with a shoreline advancement distance of 1832.46 meters and an advancement rate of 247.08 m/year. Human activities characterized by the many changes in the function of coastal land used as pond culture is a factor that gives a strong influence on shoreline change in Brebes Regency, Central Java.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemetaan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Sentinel-2A di Kabupaten Brebes, Jawa Tengahid
dc.title.alternative
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordabrasiid
dc.subject.keywordakresiid
dc.subject.keywordDSASid
dc.subject.keywordsigid
dc.subject.keywordKabupaten Brebesid


Files in this item

No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]
No Thumbnail [100%x80]

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record