Model Hydrotime dan Hubungannya dengan Uji Vigor pada Beberapa Konsentrasi PEG 6000 dan Varietas Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench)
Abstract
Penggunaan benih sorgum bermutu tinggi dengan vigor tinggi merupakan faktor utama untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Pendekatan model
hydrotime untuk uji vigor sudah mulai dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pola kadar air benih pada beberapa konsentrasi PEG 6000 serta
hubungannya dengan uji vigor pada beberapa varietas sorgum. Terdapat dua percobaan, yakni pembuatan pola kadar air benih dan hubungan pola kadar air dengan mutu fisiologis benih. Percobaan pembuatan pola kadar air benih menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor perlakuan, yaitu konsentrasi PEG 6000 yang terdiri atas 4 taraf P0= 0%, P1= 10%, P2= 15%, dan P3= 20% yang secara berurutan setara dengan potensial air (?) 0 MPa, -0,4 MPa, -0,41 MPa, dan -0,71 MPa. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Percobaan kedua adalah hubungan pola kadar air dengan mutu fisiologis benih yang menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dua faktor. Faktor pertama yaitu perlakuan varietas yang terdiri atas varietas Bioguma 1, Bioguma 2 dan Bioguma 3. Faktor kedua yaitu perlakuan konsentrasi PEG 6000 yang terdiri atas 4 taraf yaitu P0= 0%, P1= 10%, P2= 15%, dan P3= 20%. Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Pola kadar air (model hydrotime) pada ketiga varietas sorgum ditandai dengan 3 fase dan terdapat perbedaan pola kadar air antar perlakuan konsentrasi PEG 6000. Pada perlakuan kontrol, fase I terjadi pada 0 – 6 jam, fase II terjadi pada 6 –32 jam, dan fase III terjadi pada > 32 jam. Pada perlakuan konsentrasi 10%, fase I terjadi pada 0 – 6 jam, fase II terjadi pada 6 –38 jam, dan fase III terjadi pada > 38 jam. pada perlakuan konsentrasi 15% dan 20%, fase I terjadi pada 0 – 6 jam, fase II terjadi pada 6 – 56 jam dan fase III belum teridentifikasi hingga akhir pengamatan. Pemberian konsentrasi PEG 6000 =10% atau ? =-0.4 MPa mengakibatkan benih mengalami fase II yang lebih panjang dan menunda kemunculan radikula. Konsentrasi PEG 6000 perlakuan kontrol dan 10% membentuk pola kadar air (model hydrotime) yang potensial sebagai uji vigor benih. The use of high quality sorghum seeds with high vigor is a key factor in achieving high productivity. A hydrotime model approach for vigor testing has begun to be developed. This study aims to determine the seed moisture content pattern at various PEG 6000 concentrations and its relationship to vigor testing in several sorghum varieties. The research consists of two experiments: the formation of seed moisture content patterns and the relationship between these patterns and seed physiological quality. The experiment on seed moisture content patterns was conducted using a Completely Randomized Block Design (CRBD) with a single treatment factor, wich was the concentration of PEG 6000 consisting of four levels: P0= 0%, P1= 10%, P2= 15%, and P3= 20%, respectively equivalent to water potential (?) of 0 MPa, -0.4 MPa, -0.41 MPa, and -0.71 MPa. Each treatment was repeated three times, resulting in 12 experimental units. The second experiment examined the relationship between moisture content patterns and seed physiological quality, utilizing a factorial CRBD with two factors. The first factor was the variety treatment, consisting of Bioguma 1, Bioguma 2, and Bioguma 3 varieties. The second factor was the PEG 6000 concentration treatment, with four levels: P0= 0%, P1= 10%, P2= 15%, and P3= 20%. Each treatment was repeated three times, resulting in 36 experimental units. The moisture content patterns (hydrotime model) in the three sorghum varieties were characterized by three phases, with differences in moisture patterns across the PEG 6000 concentration treatments. In the control treatment, phase I occurred at 0–6 hours, phase II at 6–32 hours, and phase III at >32 hours. At a 10% concentration, phase I occurred at 0–6 hours, phase II at 6–38 hours, and phase III at >38 hours. At 15% and 20% concentrations, phase I occurred at 0–6 hours, phase II at 6–56 hours, and phase III was not identified by the end of the observation. The application of PEG 6000 at concentrations =10% or ? =-0.4 MPa extended the duration of phase II and delayed radicle emergence. PEG 6000 concentrations in the control and 10% treatments formed moisture content patterns (hydrotime model) that show potential as a seed vigor test.