Kelayakan Finansial Penggunaan Sistem Rantai Dingin (Coldchain) Pada Usaha Rumah Potong Hewan Unggas (Studi Kasus RPA AKBAR Kota Bandar Lampung)
Abstract
Penerapan sistem rantai dingin (SRD) pada usaha rumah potong hewan unggas (RPHU) di Indonesia masih cukup minim, terutama pada RPHU skala kecil. Dari sisi konsumen hal tersebut berkaitan dengan perilaku konsumen mayoritas kurang menyukai daging ayam beku. Disisi lain syarat kesehatan pangan terutama daging menghendaki daging yang dihasilkan oleh RPHU perlu bersuhu dingin dengan menggunakan SRD. Penggunaan SRD pada proses usaha RPHU khususnya pada RPHU skala kecil secara finansial akan menambah biaya, baik biaya investasi maupun biaya operasional. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kelayakan penggunaan SRD pada usaha RPHU studi kasus pada RPA Akbar di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan kriteria investasi (NPV, IRR, Net B/C dan Payback Period) serta analisis nilai pengganti. Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menggunakan empat skenario yakni produksi dengan menggunakan sistem rantai dingin dengan penjualan melalui mitra dan tanpa mitra dan tanpa sistem rantai dingin dengan penjualan melalui mitra dan tanpa mitra. Hasil penelitian menunjukan bahwa RPA dengan skenario 2 menunjukkan nilai NPV, IRR, dan NET B/C yang lebih tinggi dibandingkan dengan skenario yang lainya. Analisis switching value menunjukkan bahwa skenario 2 memiliki toleransi tertinggi dalam menghadapi penurunan harga jual dan kenaikan upah tenaga kerja.
Kata kunci: RPHU, sistem rantai dingin, kelayakan finansial, nilai pengganti.
Collections
- UT - Agribusiness [4618]