Perbandingan Polialuminum Klorida dan Biji Asam Jawa (tamarindus indica) sebagai Koagulan pada Limbah Cair
Abstract
Air limbah sebelum dibuang ke lingkungan perlu dilakukan pengolahan agar tidak mencemari lingkungan perairan. Metode yang digunakan yaitu koagulasi dan flokulasi yang berfungsi untuk mengubah partikel dengan ukuran kecil menjadi flok, sehingga zat tercemar dapat dipisahkan melalui penyaringan. Koagulan yang umum digunakan yaitu polialuminium klorida memiliki kekurangan sehingga diperlukan koagulan alami. Biji asam jawa berfungsi sebagai polielektrolit alami seperti koagulan sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan koagulan biji asam jawa dan PAC dan melihat persentasi perbandingan koagulan yang efektif pada limbah cair industri. Pengukuran Mn, Fe, dan Cl menggunakan kolorimeter dan COD mengunakan titrasi. Berdasarkan hasil percobaan, nilai kadar air biji asam jawa sekitar 10,66%. Biji asam jawa juga terbukti mampu mengurangi kadar parameter yang diuji, seperti pH, warna, TDS, turbiditas, Fe, Mn, Cl, dan COD tetapi, tidak semua parameter memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan. Namun, penggunaan PAC dapat diminimalisir dengan penambahan biji asam jawa sebagai biokoagulan. Formulasi terbaik yang dihasilkan adalah pada formulasi 3 dan 8, yang mengandung 25% PAC:75% koagulan biji asam jawa. Wastewater before being discharged into the environment needs to be treated so as not to pollute the aquatic environment. The methods used are coagulation and flocculation which function to change small particles into flocs, so that polluted substances can be separated through filtration. Commonly used coagulants, namely poly aluminum chloride, have disadvantages so that natural coagulants are needed. Tamarind seeds function as natural polyelectrolytes like synthetic coagulants. This study aims to compare tamarind seed coagulants and PAC and see the percentage comparison of effective coagulants in industrial liquid waste. Measurement of Mn, Fe, and Cl using a colorimeter and COD using titration. Based on the results of the experiment, the water content of tamarind seeds is around 10.66%. Tamarind seeds have also been shown to be able to reduce the levels of tested parameters, such as pH, color, TDS, turbidity, Fe, Mn, Cl, and COD, but not all parameters meet the established quality standards. However, the use of PAC can be minimized by adding tamarind seeds as a biocoagulant. The best formulations produced were formulations 3 and 8, which contained 25% PAC:75% tamarind seed coagulant.