dc.description.abstract | Perubahan lingkungan di muara sungai Cimandiri yang diakibatkan oleh aktivitas antropogenik dapat mengancam kualitas glass eel sebagai benih dalam
sistem budidaya sidat. Tujuan umum penelitian ini yaitu mengevaluasi dampak perubahan lingkungan terhadap keberlanjutan ketersediaan glass eel sidat di Sukabumi dengan pendekatan analisis kerentanan lingkungan. Tujuan khusus penelitian ini yaitu Pertama analisis kondisi eksisting lingkungan muara Cimandiri. Kedua, analisis sensitivitas dan kapasitas adaptif glass eel terhadap parameter pencemaran. Ketiga, optimalisasi parameter kualitas air yang mendukung kesehatan glass eel pada proses budidaya. Keempat mengevaluasi dampak perubahan pola penggunaan lahan pada DAS terhadap kualitas air sungai. Penelitian tahap pertama menunjukkan muara sungai Cimandiri dalam kondisi tercemar. Kondisi muara Cimandiri tersebut berpengaruh terhadap kesehatan glass eel sebagai benih budidaya sidat. Paramater pencemaran pada muara sungai Cimandiri yang berpengaruh signifikan yaitu TOM. Parameter kualitas air yang mendukung kehidupan glass eel adalah alkalinitas. Penelitian tahap kedua, sensitifitas glass eel terhadap TOM adalah pada
konsentrasi 35,50+1,76 mg L-1, dimana pada konsentrasi tersebut tidak terjadi mortalitas, namun secara fisiologis terjadi stress oksidatif yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan glass eel. Kapasitas adaptif glass eel terhadap TOM sebesar 133,505 mg L-1. Penelitian tahap ketiga, menyimpulkan bahwa penambahan kapur Ca(OH)2 50 dan 100 mg L-1 mampu meningkatkan alkalinitas dari 16,3±2,08 mg L-1 menjadi 94,0+2,0 dan 121,3+14,5 mg L-1. Optimalisasi alkalinitas pada 94,0+2,0 dan 121,3+14,5 mg L-1 berpengaruh nyata terhadap TKH dan PBM. Alkalinitas 121,3+14,5 mg L-1 berpengaruh paling optimal terhadap PBM glass eel. Penelitian tahap keempat, telah terjadi perubahan pola penggunaan lahan pada DAS Cimandiri yang berpengaruh terhadap kualitas air muara sungai Cimandiri. Pola penggunaan lahan pemukiman, perkotaan dan sawah pada DAS berpengaruh terhadap kualitas air sungai pada parameter TOM, BOD, dan COD. Kesimpulan umum penelitian yaitu muara Cimandiri memiliki tingkat kerentanan lingkungan yang tinggi sebagai habitat sumber benih sidat. | |