Relasi Kuasa atas Pikiran dan Tubuh dalam Film Mencuri Raden Saleh
Abstract
Seiring perkembangan teknologi, terdapat beragam media komunikasi
seperti media audio (suara), visual (gambar), dan audio visual. Salah satu bentuk
komunikasi berupa audio visual adalah film. Film di dalam konteks komunikasi
adalah merupakan salah satu media komunikasi massa berbentuk audio visual untuk
mempresentasikan seni kehidupan manusia. Pesan di dalam film melibatkan
lambang -lambang, sikap, perasaan, praktik atau tindakan, bisa berbentuk kata -kata
tertulis, lisan, gambar – gambar, angka – angka, benda – benda, gerak – gerik atau
tingkah laku dan berbagai bentuk tanda – tanda lainnya (Pohan dan Fitria, 2021).
Aspek pesan dalam film memiliki peran sosial. Pesan di dalam film ada yang
tersurat (verbal), dan ada yang tersirat (simbolis). Pesan yang tersurat adalah pesan
yang disampaikan secara eksplisit (secara langsung oleh seorang tokoh) melalui
dialog, narasi, atau kata-kata yang terucap. Sedangkan, pesan yang tersirat adalah
pesan yang membutuhkan interpretasi. Pesan yang tersirat dapat diamati dari
berbagai unsur – unsur teksnya, entah itu berupa musik, latar tempat, waktu, warna,
karakteristik, penokohan dan sebagainya.
Film Mencuri Raden Saleh yang dirilis tahun 2022, yang memuat berbagai
pesan. Film layar lebar ini diproduksi oleh Visinema Pictures dan disutradai oleh
Angga Dwimas Sasongko sekaligus penulis skenario Husein M. Atmojo. Film
drama aksi Indonesia ini menceritakan tentang perampokan lukisan bersejarah oleh
sekelompok anak muda. Lukisan yang dicuri adalah lukisan Penangkapan Pangeran
Diponegoro karya Raden Saleh yang terletak di Istana Presiden. Keenam pemuda
yang melakukan perampokan disatukan oleh tujuan yang sama, yakni
membutuhkan uang dengan cepat. Film ini sangat kental dengan kekuasaan dan
perlawanan.
Tujuan dari penelitian film ini adalah untuk mengetahui bagaimana relasi
kuasa atas pikiran dan tubuh direpresentasikan dalam film Mencuri Raden Saleh.
Penelitian ini dilakukan menggunakan konsep representasi dengan menggunakan
pendekatan semiotika Roland Barthes untuk menjelaskan bagaimana relasi kuasa
atas pikiran dan tubuh direpresentasikan di dalam film Mencuri Raden Saleh.
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, kesimpulan yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah, terdapat relasi kuasa pada film Mencuri Raden Saleh. Relasi
kuasa tersebut terdapat dua bentuk yaitu relasi kuasa atas pikiran dan relasi kuasa
atas tubuh. Relasi kuasa atas pikiran terdapat dalam bentuk kontrol pikiran,
stigmatisasi, dan manipulasi. Relasi kuasa atas tubuh terdapat dalam enam buah
adegan.