Dampak Penangkapan Ikan Ekor Kuning terhadap Target dan Tingkat Trofik Tangkapan yang Berbasis di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta

Abstract

Ikan ekor kuning (Caesio cuning) merupakan ikan karang ekonomis penting yang menjadi target penangkapan di Kepulauan Seribu. Peningkatan permintaan menyebabkan intensitas penangkapan yang tinggi, berdampak pada populasi ikan target dan fungsi ekosistem, terutama tingkat trofik. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unit penangkapan ikan ekor kuning dan menganalisis dampaknya pada ikan target serta ekosistem. Data utama penelitian meliputi panjang dan bobot ikan target, unit penangkapan, dan jenis serta biomassa ikan non target. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unit penangkapan ikan ekor kuning yang digunakan adalah bubu dan muroami. Pertumbuhan ikan ekor kuning bersifat allometrik negatif. Bubu menangkap 70,41% ikan ekor kuning yang layak tangkap, sedangkan muroami menangkap 40,22% ikan ekor kuning layak tangkap. Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh ikan omnivora (TL3) dan karnivora (TL4), dengan sedikit top predator (TL5). Pengelolaan perikanan dengan mempertimbangkan keseimbangan fungsi ekosistem perlu diimplementasikan agar tercapai pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan.

Yellowtail is an economically important reef fish targeted in the Kepulauan Seribu's water. The high demand has promoted fishing intensity, thus impacting the catch target and ecosystem function, particularly the trophic level of fish resources. This study aims to describe the yellowtail fishing unit in the study area and analyze the impact of fishing on target fish and trophic level as a parameter of ecosystem function. The study's primary data consisted of the length and weight of target fish, fishing unit, and non-target fish species and biomass. The results showed that the yellowtail fishing unit was mainly traps and muroami fishing gears. The growth pattern of the yellowtail indicated a negative allometric. Yellowtail caught by trap has a proportion of 70.41% allowable catch size, while muroami catches yellowtail of 40.22% allowable catch size. The composition of the catch is dominated by omnivorous fish (TL3) and carnivores (TL4), while the TL5 or top predator group was also caught with a relatively small portion. By considering the balance of ecosystem functions, fisheries management needs to be implemented to achieve sustainable utilization of fish resources.