Peningkatan Kualitas Minyak Ikan Cucut (Centrophorus sp.) dengan Berbagai Jenis Adsorben
Abstract
Minyak ikan cucut kasar memiliki potensi yang tinggi sebagai sumber squalene, tetapi memiliki kualitas yang rendah sehingga diperlukan proses pemurnian. Proses pemurnian minyak ikan dapat dilakukan menggunakan adsorben, contohnya cangkang kepiting soka, cangkang telur ayam, cangkang telur bebek, magnesol, dan bentonit. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh jenis adsorben terhadap karakteristik minyak ikan dalam proses pemurnian minyak ikan cucut berdasarkan standar IFOS. Analisis yang dilakukan, yaitu pengujian profil asam lemak, asam lemak bebas (FFA), bilangan peroksida (PV), nilai p-Anisidin (p-AnV), dan nilai total oksidasi (totoks). Senyawa aktif paling dominan yang terkandung dalam minyak ikan cucut adalah squalene. Penggunaan adsorben yang berbeda berpengaruh terhadap kualitas minyak ikan. Perlakuan pemurnian minyak ikan cucut dengan adsorben alami dan adsorben sintetis mampu menurunkan kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida, nilai p-Anisidin, dan nilai total oksidasi serta menghasilkan minyak ikan cucut dengan nilai FFA dan p-AnV sesuai standar IFOS, tetapi nilai PV dan totoks belum sesuai standar IFOS, kecuali perlakuan adsorben magnesol pada parameter total oksidasi.