Perancangan Strategi Pemasaran dan Penentuan Harga Jual Produk Flavor enhancer dari Fermentasi Gula Kelapa
Date
2024Author
Raja, Rinda Uli Octaviani Lumban
Arkeman, Yandra
Suryadarma, Prayoga
Metadata
Show full item recordAbstract
PT Essodev Agro Lestari ingin mengembangkan produk flavor enhancer
yang berasal dari gula kelapa organik dengan penambahan starter bakteri. Produk
flavor enhancer ini baru dikembangkan sehingga diperlukannya analisis pasar,
strategi pemasaran, harga pokok produksi, dan harga jual. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui target pasar, menganalisis faktor internal dan ekternal yang
mempengaruhi pemasaran produk, menentukan strategi pemasaran yang tepat
untuk produk flavor enhancer dari fermentasi gula kelapa dan menentukan harga
jual. Harga pokok produksi yang didapatkan Rp9.440 per botol (135 ml) dan harga
jual yang didapatkan Rp13.100 per botol (135 ml) dan menentukan merek dagang
“Coco Flaven”. Hasil analisis faktor internal dan eksternal menggunakan AI chatbot
dan pakar menunjukkan bahwa posisi produk berada di fase hold and maintain.
Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi pemasan yang tepat adalah
bangun brand awareness melalui edukasi konsumen tentang manfaat prebiotik dan
bebas MSG, memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk bebas
MSG dan bahan baku alami dan mengedukasikan konsumen tentang manfaat
prebiotik dan bebas MSG untuk mengatasi presepsi negatif terhadap produk baru
flavor enhancer dari fermentasi gula kelapa. PT Essodev Agro Lestari aims to develop a flavor enhancer product derived
from organic coconut sugar by adding bacterial starter cultures. Since this flavor
enhancer is a newly developed product, market analysis, marketing strategy, cost
of goods sold, and pricing are necessary. This study aims to identify the target
market, analyze the internal and external factors affecting the marketing of the
product, determine the appropriate marketing strategy for the flavor enhancer made
from fermented coconut sugar, and establish the selling price. The cost of goods
sold is Rp9,440 per bottle (135 ml), and the selling price is set at Rp13,100 per
bottle (135 ml), with the brand name “Coco Flaven.”. Analyzing internal and
external factors using AI chatbot and expert opinions indicates that the product is
in the hold and maintain phase. The QSPM analysis results suggest that the
appropriate marketing strategy is to build brand awareness through consumer
education about the benefits of prebiotics and being MSG-free, leverage social
media to promote the product’s MSG-free and natural ingredients, and educate
consumers on the benefits of prebiotics and being MSG-free to address negative
perceptions towards the new flavor enhancer made from fermented coconut sugar.