Desain Kemasan Produk Flavor Enhancer dari Fermentasi Gula Kelapa Berdasarkan Preferensi Konsumen
Abstract
Kebutuhan atas flavor enhancer bernutrisi tinggi dan aman untuk segala usia,
termasuk ibu hamil, semakin meningkat. Kondisi ini mendorong pengembangan
flavor enhancer organik. PT Essodev Agro Lestari telah lama mengembangkan
produk makanan, minuman, dan flavor enhancer berbasis rempah-rempah, herbal,
minyak atsiri, dan produk pertanian lainnya, termasuk gula kelapa. Dengan bahan
baku gula kelapa, perusahaan mencoba mengembangkan flavor enhancer organik
melalui metode starter fermentasi. Peluncuran produk baru tanpa memahami
preferensi konsumen sangat berisiko. Produk yang tidak sesuai selera konsumen
bisa gagal di pasaran, merugikan finansial, dan merusak reputasi brand. Oleh
karena itu, analisis preferensi konsumen diperlukan untuk memahami jenis bahan
kemasan dan ukuran kemasan, serta atribut kemasan dengan analisis QFD. Hasil
analisis menunjukkan konsumen sangat menerima kemasan PET (Polyethylene
Terephthalate) dengan persentase pemilihan 49% dan berukuran 135 ml dengan
persentase pemilihan 63%. Atribut penting kemasan berdasarkan analisis QFD
dengan rank secara berurutan, yaitu bahan dan warna logo berkualitas tinggi,
ukuran dan bentuk kemasan kompak dan ergonomis, label produk berisi informasi
lengkap, ukuran font label cukup besar dan jelas, bahan kemasan ringan namun
kuat, desain merek dan logo unik dan menarik, bahan kemasan memiliki sifat kedap
udara dan tahan air, proses produksi terstandarisasi dan terkontrol, bahan baku
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, dan kemasan dilengkapi dengan
mekanisme buka-tutup yang mudah digunakan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
acuan dalam merancang desain kemasan produk flavor enhancer dari fermentasi
gula kelapa.