Pengembangan Rekayasa Produk Flavor Enhancer Bernutrisis dan Aman di Konsumsi dari Fermentasi Gula Kelapa
Abstract
PT. Essodev Agro Lestari telah lama mengembangkan produk makanan,
minuman, dan Flavor enhancer yang aman dan bernutrisi berbasis rempah-rempah,
herbal, minyak atsiri, serta produk pertanian lainnya termasuk gula kelapa. Gula
kelapa dipilih sebagai bahan utama karena mengandung serat inulin yang berperan
sebagai prebiotik alami, mendukung kesehatan usus dan pencernaan. Permintaan
akan Flavor enhancer yang aman dan bernutrisi, termasuk untuk ibu hamil,
semakin meningkat, mendorong pengembangan produk melalui fermentasi gula
kelapa untuk menghasilkan nutrisi dan flavor berkualitas tinggi. Gula kelapa
digunakan sebagai substrat utama dalam proses fermentasi, sedangkan starter
fermentasi terdiri dari Saccharomyces cerevisiae dan bakteri asam laktat yang
diisolasi dari nira kelapa. Metode penelitian meliputi isolasi dan identifikasi
mikroorganisme dari nira kelapa, optimasi kondisi fermentasi, serta analisis hasil
fermentasi untuk mengukur kandungan senyawa penyedap yang dihasilkan.
Kondisi fermentasi optimal dicapai pada suhu 30°C dengan waktu inkubasi 48 jam,
yang menghasilkan produk dengan kandungan senyawa penyedap tertinggi. Dari
proses fermentasi yang telah dilakukan terdapat 3 prototipe yaang di bedakan dari
durasi fermentasi mulai ari 12 jam, 24 jam, dan 48 jam, dan dilakukan uji
organoleptik pada 30 orang responden dan menghasilkan prototipe 2 yaitu
fermentasi selama 24 jam yang mendapatkan nilai kesukaan tertinggi pada produk
fermentasi gula kelapa dengan metode penambahan starter fermentasi PT. Essodev Agro Lestari has long been developing safe and nutritious food,
beverage, and flavor enhancer products based on spices, herbs, essential oils, and
other agricultural products, including coconut sugar. Coconut sugar is chosen as
the main ingredient because it contains inulin fiber, which acts as a natural
prebiotic, supporting gut health and digestion. The demand for safe and nutritious
flavor enhancers, including those for pregnant women, is increasing, driving the
development of products through coconut sugar fermentation to produce highquality
nutrients and flavors. Coconut sugar serves as the primary substrate in the
fermentation process, while the fermentation starter consists of Saccharomyces
cerevisiae and lactic acid bacteria isolated from coconut sap. The research method
includes the isolation and identification of microorganisms from coconut sap,
optimization of fermentation conditions, and analysis of fermentation results to
measure the content of flavor compounds produced. From the fermentation process
that has been carried out, there are 3 prototypes which are differentiated by the
duration of fermentation starting from 12 hours, 24 hours and 48 hours, and
organoleptic tests were carried out on 30 respondents and produced prototype 2,
namely 24 hour fermentation which received the highest favorability score in
coconut sugar fermentation product using the method of adding fermentation
starter