Morfometri Kerbau Rawa Betina pada Kelompok Umur Berbeda di Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan
Abstract
Populasi kerbau di Indonesia mengalami penurunan karena kurang nya pejantan unggul akibat penjualan. Populasi kerbau betina cenderung lebih banyak dibanding kerbau jantan karena kerbau jantan umumnya lebih agresif dan susah di handling, sehingga banyak dijual oleh peternak. Morfometri merupakan nilai kuantitatif yang diperoleh dari pengukuran tubuh ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi morfometri kerbau rawa betina pada umur berbeda di Kabupaten Musi Rawas Utara dan memberikan informasi dasar seleksi indukan. Ternak kerbau yang diukur sebanyak 28 ekor kerbau rawa betina pada tiga kelompok umur yang terdiri dari 8 ekor kerbau rawa betina umur I2, 10 ekor kerbau rawa betina umur I3, dan 10 ekor kerbau rawa betina umur I4 yang dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan rataan morfometri kerbau I2 nyata lebih rendah dari kerbau I3 dan I4 pada semua variabel (P<0,05). Kerbau I3 pada variabel lebar pinggul, tinggi pundak, tinggi pinggul, panjang badan, dan lebar dada menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata dengan kerbau I4 (P>0,05). Variabel lain seperti dalam dada dan estimasi bobot kerbau I4 menunjukkan hasil yang nyata lebih tinggi dari kerbau I3 (P<0,05). Dalam dada menjadi indikator penting dalam seleksi induk. Morfometrik kerbau betina di Kabupaten Musi Rawas Utara mengalami peningkatan seiring bertambahnya umur.