Show simple item record

dc.contributor.advisorNahrowi
dc.contributor.advisorMutia, Rita
dc.contributor.authorRamadhanti, Astri
dc.date.accessioned2024-08-22T09:43:45Z
dc.date.available2024-08-22T09:43:45Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158249
dc.description.abstractOnggok memiliki kandungan energi metabolis yang tinggi, tetapi kandungan serat kasar pada onggok menjadi salah satu faktor pembatas pada ransum unggas. Peningkatan kualitas nutrisi onggok perlu dilakukan dengan teknologi hidrolisis menggunakan enzim kombinasi untuk menghidrolisis xylan dan selulosa. Penelitian bertujuan meningkatkan kualitas onggok melalui teknologi hidrolisis dengan penambahan enzim guna mengoptimalkan level pemakaian dalam ransum ayam broiler dan pengaruhnya terhadap performa ayam. Peningkatan kualitas onggok dengan teknologi hidrolisis menggunakan enzim dengan formulasi sebagai berikut: Xylanase 30.000 U g-1, ß-Glucanase 500 U g-1, ß-Mananase 500 U g-1, Cellulase 200 U g-1, Pectinase 500 U g-1, Protease 10.000 U g-1, dan Amylase 30.000 U g-1. Evaluasi secara in vivo menggunakan 250 ekor ayam broiler yang terbagi ke dalam lima perlakuan sebagai berikut: P0 (pakan basal), P1(pakan mengandung 7,5% onggok), P2 (pakan mengandung 7,5% onggok enzim penghidrolisis serat), P3 (pakan mengandung 15% onggok), P4 (pakan mengandung 15% onggok enzim penghidrolisis serat). Paramater yang diamati adalah kandungan nutrien onggok dengan penambahan enzim penghidrolisis serat dan performa ayam broiler. Data dianalisis menggunakan analisis ragam ANOVA (Analyses of Variance), jika berbeda nyata dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan enzimatis menghasilkan peningkatan yang nyata dalam kandungan protein kasar dan serat kasar larut. Ayam pedaging yang diberi onggok dengan penambahan enzim menunjukkan kenaikan berat badan yang jauh lebih tinggi (P<0,05), dan FCR (Feed Conversion Ratio) terendah secara signifikan, bobot relatif dari pankreas, duodenum, dan panjang relatif duodenum (P<0,05), dibandingkan dengan ayam pedaging diberi pakan onggok tanpa penambahan enzim penghidrolisis serat. Namun, tidak mempengaruhi konsumsi pakan, kematian, berat relatif proventrikulus, gizard, jejunum, ileum, dan panjang relatif jejunum dan ileum (P>0,05). Kualitas pakan ayam pedaging menggunakan limbah onggok 7,5% dengan enzim penghidrolisis serat (P2) dalam pakan efektif dalam meningkatkan kenaikan berat badan yang lebih tinggi dan menghasilkan FCR terendah, selain itu memiliki luas permukaan vili terluas yang menandakan penyerapan nutrien dapat dilakukan secara optimal.
dc.description.sponsorshipBadan Riset Inovasi Nasional
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKualitas Pakan Broiler Mengandung Onggok dengan dan tanpa Penambahan Enzim Penghidrolisis Seratid
dc.title.alternativeQuality of Broiler Feed Containing Cassava Pulp with and without the Additional of Fiber Hydrolyzing Enzymes
dc.typeTesis
dc.subject.keywordonggokid
dc.subject.keywordenzimid
dc.subject.keywordAyam broilerid
dc.subject.keywordPerformaid
dc.subject.keywordorgan dalamid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record