Penggandaan Skala dan Optimasi Proses Produksi Sukrosa Ester Sawit Skala 20 Kg
Date
2024Author
Naqiyyah, Siti Izdihar Aufa
Hambali, Erliza
Purnawati, Rini
Metadata
Show full item recordAbstract
Sukrosa ester adalah surfaktan oleokimia berbahan dasar asam lemak dari kelapa sawit. Sukrosa ester termasuk surfaktan nonionik dan memiliki afinitas tinggi terhadap air. Penelitian ini bertujuan untuk menggandakan skala produksi sukrosa ester sawit dari skala laboratorium ke skala 20 kg. Proses ini memastikan bahwa proses yang berhasil di laboratorium dapat direproduksi dalam skala yang lebih besar. Penggandaan skala sukrosa ester dilakukan optimasi pengadukan menggunakan reaktor batch stirred tank berbahan stainless steel 304 dengan dua jenis pengaduk turbin dan anchor. Sukrosa ester yang dihasilkan memiliki nilai HLB 15-17. Rendemen sukrosa ester tertinggi adalah 83%, dengan nilai tegangan permukaan/antarmuka 22,62 dyne/cm dan 12,4 dyne/cm. Sukrosa ester yang dihasilkan memiliki stabilitas busa yang baik dan emulsi yang bertahan hingga waktu pengamatan tiga minggu. Pengaduk turbine menghasilkan kualitas homogenitas dalam pencampuran yang lebih baik daripada pengaduk anchor sehingga sukrosa ester yang dibuat menggunakan jenis pengaduk turbin menunjukkan performa yang lebih baik. Sucrose ester is an oleochemical surfactant derived from fatty acids of palm oil. Sucrose ester is a nonionic surfactant with a high affinity for water. This research aims to scale up the production of palm sucrose ester from laboratory scale to 20 kg. This process ensures that the successful laboratory procedure can be reproduced on a larger scale. The scale-up of sucrose ester involved optimization of mixing using a batch stirred tank reactor made of stainless steel 304, equipped with two types of impellers: turbine and anchor. The sucrose ester produced had an HLB value of 15-17. The highest yield of sucrose ester was 83%, with a surface/interfacial tension of 22.62 dyne/cm and 12.4 dyne/cm. The sucrose ester exhibited good foam stability and emulsion stability lasting up to three weeks of observation. The turbine impeller provided better mixing homogeneity compared to the anchor impeller, resulting in better performance of the sucrose ester produced using the turbine impeller.