Penggunaan Ekstrak Gracilaria verrucosa Untuk Meningkatkan Respons Imun Udang vaname Litopenaeus vanamei Yang Diinfeksi Vibrio parahaemolyticus
Abstract
Salah satu bakteri yang menyerang udang adalah bakteri V. parahaemolyticus yang bisa membuat angka mortalitas pada udang budidaya tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit vibriosis pada udang vaname dengan memberikan bahan alami sebagai imunostimulan yaitu Gracilaria verrucosa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan ekstrak rumput laut Gracilaria verrucosa melalui pakan untuk meningkatkan respons imun udang vaname yang diinfeksi oleh bakteri V. parahaemolyticus. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan, yaitu K- (tanpa ekstrak), K (tanpa ekstrak infeksi V.parahaemolyticus), P1 (1 ml/kg pakan infeksi V.parahaemolyticus), P2 (3 ml/kg pakan infeksi V.parahaemolyticus), dan P3 (5 ml/kg pakan infeksi V.parahaemolyticus). Parameter yang diamati terdiri atas total haemocyte count, aktivitas fagositik, respiratory burst, aktivitas phenoloxydase, kelangsungan hidup, mortalitas, laju pertumbuhan harian, relative percent survival, rasio konversi pakan, dan histopatologi hepatopankreas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respons imun (THC, AF, RB, dan PO) udang yang diberi pakan ekstrak mengalami peningkatan dibanding perlakuan K maupun K-. Peningkatan respons imun dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan P3 (5 ml/kg ekstrak pada pakan). One of the bacteria that attacks shrimp is the bacteria V. parahaemolyticus which can cause high mortality rates in cultivated shrimp. Efforts can be made to prevent vibriosis in vaname shrimp by providing natural ingredients as immunostimulants, namely Gracilaria verrucosa. This study aims to test the effect of using Gracilaria verrucosa seaweed extract in feed to increase the immune response of vaname shrimp infected by the bacteria V. parahaemolyticus. The study used a completely randomized design with five treatments and four replications, namely K- (no extract), K (no extract V.parahaemolyticus infection), P1 (1 ml/kg feed V.parahaemolyticus infection), P2 (3 ml/ kg feed V.parahaemolyticus infection), and P3 (5 ml/kg feed V.parahaemolyticus infection). The parameters observed consisted of total haemocyte count, phagocytic activity, respiratory burst, phenoloxydase activity, survival, mortality, daily growth rate, relative percent survival, feed conversion ratio, and hepatopancreatic histopathology. The results of this study showed that the immune response (THC, AF, RB, and PO) of shrimp fed the extract increased compared to those treated with K or K-. Increased immune response and highest survival rate in P3 treatment (5ml/kg extract in feed).
Collections
- UT - Aquaculture [2081]