Perbedaan Pengelolaan Peternakan Memengaruhi Mikroklimat, Nilai Fisiologis, dan Produktivitas Sapi Potong di Way Pangubuan, Lampung Tengah
Date
2024Author
Mawar, Andi Bau
Suprayogi, Agik
Satyaningtijas, Aryani Sismin
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh perbedaan karakter pengelolaan
peternakan terhadap mikroklimat, nilai fisiologis, dan produktivitas sapi potong di
Kecamatan Way Pangubuan, Kabupaten Lampung Tengah. Sepuluh ekor sapi
potong, masing-masing lima ekor ditempatkan pada dua kandang yang berbeda
pengelolaannya. Kandang semi-intensif terletak jauh dari pemukiman dengan lahan
kosong disekitarnya, sedangkan kandang tradisional berada di daerah pemukiman
padat dengan tanaman disekitarnya. Pengukuran parameter mikroklimat dan
fisiologis dilakukan setiap hari, sedangkan produktivitas dilakukan dengan cara
mengukur pertambahan bobot badan harian (PBBH). Penelitian ini menunjukkan
bahwa mikroklimat pada kandang semi-intensif lebih baik dengan tingkat
pencemaran ammonia yang lebih rendah yaitu (10,00±1,67) ppm sedangkan pada
kandang tradisonal sebesar (18,67±3,80) ppm. Walaupun kedua kandang ternak
menunjukkan tanda-tanda stres dengan Thermal Humidity Index (THI)
(80,56±0,57) pada kandang semi-intensif dan THI (80,65±0,83) pada kandang
tradisional, namun sapi pada kandang semi-intensif masih menunjukkan nilai
fisiologis yang lebih baik dibanding sapi pada kandang tradisional mengingat nilai
fisiologis respirasi sapi pada kandang semi-intensif lebih rendah yaitu (40,76±1,15)
kali/menit dibanding pada kandang tradisional yaitu (43,84±2,54) kali/menit.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah produktivitas sapi pada kandang semi-intensif
menunjukkan nilai PBBH yang lebih baik dibanding sapi pada kandang tradisional
yaitu (1,64±0,24) kg/hari dan (1,42±0,30) kg/hari.