Pemetaan Perairan Laut Dangkal dan Sebaran Bulu Babi (Sea Urchin) Menggunakan Drone di Pulau Payung, Kepulauan Seribu
Date
2024Author
Putra, Hiqfitru Ahmady
Gaol, Jonson Lumban
Agus, Syamsul Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Bulu babi (sea urchin) merupakan salah satu biota yang termasuk ke dalam
kelas Echinoidea. Bulu babi memiliki peran penting di dalam ekosistem dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penelitian ini bertujuan memetakan luasan
habitat perairan laut dangkal dan menghitung sebaran bulu babi menggunakan
drone di Pulau Payung, Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan dalam
klasifikasi habitat bentik adalah object-based image analysis (OBIA) yang dibagi
kedalam dua tahapan, yaitu segmentasi dan klasifikasi dengan algoritma support
vector machines, sementara sebaran bulu babi menggunakan algoritma Local
Minima and Maxima yang dapat diakses menggunakan software QGIS 3.36.2.
Berdasarkan pengambilan foto udara diperoleh 885 foto dengan resolusi spasial
3,96 cm/px yang digunakan untuk memetakan 6 kelas habitat bentik (pasir, lamun,
rubble¸ karang hidup, karang mati alga, dan makroalga). Kelas habitat bentik paling
luas di Pulau Payung adalah rubble dengan luas area sebesar 235.561 m² (22,61%)
dan kelas makroalga mempunyai luas area terkecil sebesar 16.795 m² (1,61%).
Overall accuracy klasifikasi habitat bentik sebesar 88,57% dengan nilai indeks
kappa sebesar 0,90. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan jumlah individu bulu
babi (sea urchin) di Pulau Payung sebanyak 5.018 individu. Karang mati alga
menjadi kelas dengan jumlah dan kepadatan bulu babi (sea urchin) terbesar di Pulau
Payung dengan nilai masing-masing 1.635 individu dan 89 individu/ha.