Penentuan Lokasi Sayatan pada Proses Penyembelihan Sapi yang Memenuhi Persyaratan Halal dan Kaidah Kesejahteraan Hewan
Abstract
Penentuan posisi sayatan pada sapi masih hidup akan sulit sehingga perlu acuan yang mudah diterapkan. Penelitian ini bertujuan menentukan posisi sayatan yang tepat dengan menggunakan acuan lebar telapak tangan. Proses pengambilan data berlangsung sejak bulan Maret sampai Mei 2024 dengan menggunakan 150 ekor sapi Brahman Cross dengan berat antara 300–550 kg dan empat jenis kelamin, yaitu bull, steer, dan heifer. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata panjang larynx sapi yaitu 9,82 ± 0,48 cm, sedangkan rata-rata lebar telapak tangan juru sembelih yaitu 10,59 ± 0,60 cm. Jika dibandingkan dengan panjang larynx, lebar telapak tangan manusia dewasa sedikit lebih lebar dengan selisih sepanjang 0,77 cm. Faktor yang memengaruhi lebar telapak tangan adalah berat badan dan tinggi badan, sedangkan faktor yang memengaruhi panjang larynx adalah jenis kelamin sapi. Selisih lebar telapak tangan dengan panjang larynx kurang dari satu cm, sehingga lebar telapak tangan dapat digunakan untuk acuan penentuan letak sayatan yang tepat dengan penyesuaian berat badan juru sembelih dan jenis sapi yang disembelih. Determining the position of the incision while the cattle is still alive will be difficult, so a reference is needed. This study aims to determine the correct incision position using the width of the palm as a reference. Data collection was carried out in March to May 2024 using 150 Brahman Cross cattle weighing between 300-550 kg and four different sexes, namely bull, steer, and heifer. The results showed that the average length of the cattle