Peranan Kemitraan Konservasi Berbasis Rantai Nilai Hortikultura dalam Pemulihan Ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Abstract

Program kemitraan konservasi merupakan kebijakan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang bertujuan untuk mengurangi konflik pemanfaatan lahan hutan dikawasan konservasi. Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) merupakan salah satu kawasan konservasi yang menjalin kemitraan dengan kelompok tani hutan (KTH) Cikaniki Sejahtera yang berfokus pada pemulihan ekosistem berbasis hortikultura. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan kemitraan konservasi dalam pemulihan ekosistem kawasan TNGHS berbasis rantai nilai hortikultura. Data yang digunakan pada penelitian ini dikumpulkan dari sumber primer berupa observasi, wawancara, pemberian kuesioner dan dokumentasi serta data sekunder berupa studi literatur. Data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan dan pemenuhan anggota KTH Cikaniki Sejahtera terhadap kepatuhan melaksanakan kewajiban dan pemenuhan hak tergolong sedang. Peranan kemitraan konservasi KTH Cikaniki Sejahtera dalam pemulihan ekosistem cukup berhasil dengan terlaksananya 3 dari 4 kegiatan pemulihan ekosistem.

The conservation partnership program is a policy from the Ministry of Environment and Forestry which aims to reduce conflicts over forest land use in conservation areas. Gunung Halimun Salak National Park (GHSNP) is one of the conservation areas that has a partnership with the kelompok tani hutan (KTH) Cikaniki Sejahtera which focuses on horticulture-based ecosystem restoration. The aim of this research is to analyze the role of conservation partnerships in restoring the GHSNP area ecosystem based on the horticultural value chain. The data used in this research was collected from primary sources in the form of observations, interviews, questionnaires and documentation as well as secondary data in the form of literature studies. The data was analyzed qualitatively and quantitatively. The research results show that the level of compliance and fulfillment of KTH Cikaniki Sejahtera members regarding compliance with obligations and fulfillment of rights is classified as moderate. The role of the KTH Cikaniki Sejahtera conservation partnership in ecosystem restoration was quite successful with the implementation of 3 out of 4 ecosystem restoration activities.