Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Vincentius P.
dc.contributor.advisorNurjaya, I Wayan
dc.contributor.authorSALSABILA, AMALIA
dc.date.accessioned2024-08-21T06:27:45Z
dc.date.available2024-08-21T06:27:45Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158072
dc.description.abstractAMALIA SALSABILA. Perubahan Garis Pantai Tahun 2015-2023 di Teluk Bungus Padang Sumatera Barat Menggunakan Citra Sentinel-2A. Dibimbing oleh VINCENTIUS P SIREGAR dan I WAYAN NURJAYA. Garis Pantai merupakan batas pertemuan antara daratan dan lautan yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan garis pantai berkaitan dengan adanya perubahan kondisi alam dan aktivitas manusia di pesisir. Perubahan ini dapat berupa erosi pantai, pendangkalan, atau peningkatan garis pantai akibat sedimentasi. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung perubahan garis pantai di Teluk Bungus dari tahun 2015-2023. Perhitungan perubahan garis pantai ini dapat dihitung dengan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Parameter yang digunakan dalam metode ini yaitu shoreline, baseline, dan transect. Perubahan garis pantai di hitung menggunakan perhitungan Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR). Akresi terjadi di semua zona meliputi Desa Bungus Barat, Bungus Selatan, Teluk Kabung Utara, Teluk Kabung Tengah. Abrasi hanya terjadi pada Desa Bungus Barat dan Teluk Kabung Tengah. Akresi terbesar terjadi pada Desa Teluk Kabung Tengah dengan nilai 116,22 m dengan rata-rata perubahan garis pantai pertahun sebesar 14,52 m/thn. Abrasi terbesar terjadi pada Desa Teluk Kabung Tengah dengan nilai -68,8 m dengan rata-rata perubahan garis pantai pertahun sebesar -8,6 m/thn. Perubahan garis pantai di Teluk Bungus dipengaruhi oleh faktor oseanografi seperti angin (0,50 – 2,10 m/s), arus (0,03 – 0,2 m/s), gelombang (0,339 – 1,03 m), pasang surut (-0,6 – 0,5 m).
dc.description.abstractAMALIA SALSABILA. Coastline Change from 2015 to 2023 in Bungus Bay Padang West Sumatera Using Sentinel-2A Imagery. Supervised by VINCENTIUS P SIREGAR and I WAYAN NURJAYA. The coastline is the boundary where land meets the sea, which can change over time. Changes in the coastline are releated to natural conditions and human activities along the coast. These change can include coatal erosion, sediment deposition, or shoreline accretion. The study was conducted to assess coastline changes in Teluk Bungus from 2015-2023. The changes were calculated using the Digital Shoreline Analysis System (DSAS) method. Parameters utilized in this method includ shoreline, baseline, and transect. Changes in the coastline were assessed using Net Shoreline Movement (NSM) and End Point Rate (EPR). Accretion occured in all zones, including West Bungus Village, South Bungus, Teluk Kabung Utara, Teluk Kabung Tengah. The greatest accretion was recorded in Teluk Kabung Tengah Village with a value of 116,22 m, resulting in an average annual coastline change of 14,52 m/yr. The most significant abrasion also occurred in Teluk Kabung Tengah Villange with a value of -68,8 meters and an average annual coastline change of -8,6 m/yr. Coastline changes in Bungus Bay are influenced by oceanographic factors such as wind (0,50 – 2,10 m/s), currents (0,03 – 0,2 m/s), waves (0,33 – 1,03 m), tides (-0,6 – 0,5 m).
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerubahan Garis Pantai Tahun 2015-2023 di Teluk Bungus Padang Sumatera Barat Menggunakan Citra Sentinel-2Aid
dc.title.alternativeCoastline Change from 2015 to 2023 in Bungus Bay Padang West Sumatera Using Sentinel-2A Imagery
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordabrasiid
dc.subject.keywordgaris pantaiid
dc.subject.keywordakresiid
dc.subject.keywordDSASid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record