| dc.contributor.advisor | Setiawan, Yudi | |
| dc.contributor.advisor | Hermawan, Rachmad | |
| dc.contributor.author | Ramadhan, Ahmad Rizky | |
| dc.date.accessioned | 2024-08-21T06:21:31Z | |
| dc.date.available | 2024-08-21T06:21:31Z | |
| dc.date.issued | 2024 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158063 | |
| dc.description.abstract | Penambangan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, seperti
berkurangnya keanekaragaman hayati, terganggunya habitat satwa, pencemaran
lingkungan, serta hilangnya area serapan karbon dan pemasok oksigen. Area yang
terdampak dapat dipulihkan melalui rehabilitasi, sehingga diperlukan penilaian
keberhasilan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman
jenis tumbuhan, nilai serapan CO2, serta menganalisis keberhasilan rehabilitasi
melalui keanekaragaman tumbuhan (H’), indeks kesamaan jenis tumbuhan (IS),
tutupan tajuk, dan serapan CO2. Analisis data dilakukan dengan mengkaji
komposisi tumbuhan, indeks keanekaragaman jenis tumbuhan, indeks kesamaan
jenis tumbuhan, serapan CO2, forest canopy density, dan tingkat keberhasilan
rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai H’ tertinggi terdapat pada
rehabilitasi tahun 2001 dengan nilai 2,203. Secara umum, nilai H’ meningkat dari
tahun termuda hingga tertua dan tergolong kategori sedang. Nilai serapan CO2
tertinggi terdapat pada rehabilitasi tahun 2009 dengan nilai 707,29 ton/ha. tingkat
keberhasilan rehabilitasi tertinggi, yang paling mendekati hutan alam, adalah tahun
2001 dengan nilai 0,878 dan yang terendah adalah tahun 2017 dengan nilai 0,764. | |
| dc.description.abstract | Mining has negative impacts on the environment, such as reduced
biodiversity, disruption of animal habitats, environmental pollution, and loss of
carbon sequestration and oxygen supply areas. Affected areas can be restored
through rehabilitation, so it is necessary to assess the success of rehabilitation. This
study aims to determine the diversity of plant species, the value of CO2 uptake, and
analyze the success of rehabilitation through plant diversity (H'), plant species
similarity index (IS), crown cover, and CO2 uptake. Data analysis was carried out
by examining plant composition, plant species diversity index, plant species
similarity index, CO2 uptake, forest canopy density, and rehabilitation success
index. The results showed that the highest H' value was found in the 2001
rehabilitation with a value of 2,203. In general, the H' value increased from the
youngest to the oldest year and was classified as moderate. The highest CO2
absorption value was found in the 2009 rehabilitation with a value of 707,29 tons/ha.
The highest rehabilitation success index, which is closest to natural forest, was 2001
with a value of 0,878, while the lowest was 2017 with a value of 0,764. | |
| dc.description.sponsorship | | |
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Keberhasilan Rehabilitasi Lahan Pasca Tambang Batubara di Kutai Timur, Kalimantan Timur | id |
| dc.title.alternative | Success Analysis of Post Coal Mine Land Rehabilitation in East Kutai, East Kalimantan. | |
| dc.type | Skripsi | |
| dc.subject.keyword | kerapatan kanopi hutan | id |
| dc.subject.keyword | pasca tambang | id |
| dc.subject.keyword | rehabilitasi | id |
| dc.subject.keyword | serapan co2 | id |