Pengembangan Vaksin Matriks Necrotic Enteritis Menggunakan Komplek Protein A Staphylococcus aureus dan Imunoglobulin G Asal Domba
Date
2024Author
Rahmi, Vivin Aulia
Indrawati, Agustin
Poetri, Okti Nadia
Kurnia, Ryan Septa
Metadata
Show full item recordAbstract
Necrotic enteritis (NE) merupakan salah satu penyakit pencernaan pada unggas yang disebabkan oleh toksin dari bakteri Clostridium perfringens. Penyakit NE tidak dapat dikendalikan dengan menggunakan antibiotik, karena yang menyebabkan infeksi adalah toksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium perfringens. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan prototipe vaksin NE dengan protein A Staphylococcus aureus sebagai matriks vaksin.
Penelitian ini diawali dengan menganalisa bahan komplek matriks vaksin yaitu analisa antigen dengan uji haemolisis dan uji konsentrasi protein, selanjutnya menganalisa IgG dengan uji konsentrasi IgG dan uji kekuatan IgG, kemudian dilanjutkan menganalisa Staphylococcus aureus dengan kultur dan uji turbiditas, setelah itu dilakukan pencampuran ketiga bahan komplek matriks tersebut. Setelah itu dilakukan pengelompokan terhadap 30 ekor ayam petelur usia 10 minggu yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yakni kelompok kontrol negatif yang disuntikan PBS (KN), kelompok yang disuntik dengan vaksin NE matriks (MV), Kelompok ayam yang divaksin dengan vaksin NE komersil (KV) sebanyak 0,3 ml pada setiap kelompok ayam.
Pengambilan darah dilakukan sebelum vaksinasi untuk uji elisa melihat titer antibodi, kemudian dilakukan kembali pengambilan darah 12 jam dan 24 jam pasca vaksinasi untuk melihat ekspresi gen CD4, CD8, MHC II dan IFN?, kemudian dilakukan pengambilan darah kembali 4 minggu pasca vaksin ke-1 dan vaksin booster ke 2. Setelah 4 minggu pasca vaksinasi ke 2 diambil darah kembali untuk uji ELISA titer antibodi yang terbentuk.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pembuatan vaksin NE berbasis komplek matriks berhasil dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian pada 24 jam pasca vaksinasi ayam dengan menggunakan vaksin tersebut didapatkan peningkatkan ekspresi gen penyandi CD4, CD8 dan MHC II yang berperan pada awal masuknya antigen dalam tubuh. Berbeda pada hasil tersebut, ekspresi gen penyandi IFN? cenderung meningkat pada 12 jam pasca vaksinasi. Pemanfaatan vaksin NE berbasis komplek matriks didapatkan mampu menggertak antibodi pada ayam yang divaksin meskipun membutuhkan booster dan waktu cukup lama.
Kata Kunci: Necrotic Enteritis, Protein A, Staphylococcus aureus, Unggas, Vaksin
Collections
- MT - Veterinary Science [922]