Indeks Kebahagiaan dengan Islamic value: Determinan dan Dampaknya terhadap Produktivitas Pekerja Mandiri di Indonesia

Abstract

Pengukuran kebahagiaan di Indonesia telah dilakukan BPS sejak tahun 2014 Namun pengukuran kebahagiaan di Indonesia belum mengakomodir nilai-nilai Islam yang sudah melembaga dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun indeks kebahagiaan dengan nilai-nilai Islam, membandingkan hasil pengukurannya dengan indeks kebahagiaan yang diukur dengan indikator BPS pada objek yang sama. Mengidentifikasi pengaruh faktor perilaku religius, pendidikan, kekayaan, pendapatan usaha terhadap kebahagiaan dengan model Islamic value dan BPS, melihat pengaruh kebahagiaan terhadap produktivitas dan dari produktivitas ke kebahagiaan dan pendapatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dari 1.121 pekerja mandiri di 15 provinsi yang merupakan daerah dengan tingkat rata-rata kebahagiaan di Indonesia. Setelah dilakukan perhitungan indeks kebahagiaan dengan metode PCA dan EFA maka diperoleh indeks kebahagiaan dengan Islamic value lebih tinggi 2,32 poin dibandingkan indeks kebahagiaan dengan indikator BPS. Kondisi ini juga tercermin pada pengukuran indeks kebahagiaan berdasarkan provinsi, jenis kelamin, usia, dan aspek sosiodemografi lainnya. Hasil analisis SEM pada model Islamic value, faktor yang memengaruhi adalah dermawan, berkeluarga, memaafkan, perbuatan baik, syukur, tadabbur, dan kekayaan, sedangkan determinan kebahagiaan dengan indeks kebahagiaan BPS adalah dermawan, berkeluarga, menyucikan diri, memaafkan, perbuatan baik, sabar, silaturahmi, syukur, tadabbur, kekayaan, dan pendapatan usaha. Temuan lainnya adalah kedua indeks kebahagiaan berpengaruh positif terhadap produktivitas dan produktivitas berpengaruh positif terhadap kebahagiaan dan berpengaruh terhadap pendapatan total.

The measurement of happiness in Indonesia has been conducted by BPS since 2014, but the measurement of happiness in Indonesia has not taken into account Islamic values that have been institutionalised in society. This study aims to create a happiness index with Islamic values, compare the measurement results with the happiness index measured by BPS indicators on the same object, identify the influence of religious behavioural factors, education, wealth, business income on happiness with the Islamic value model and BPS, see the effect of happiness on productivity and from productivity to happiness and income. This research was conducted using primary data from 1,121 self-employed people in 15 provinces, which are areas with average levels of happiness in Indonesia. After calculating the happiness index using PCA and EFA methods, the happiness index with Islamic value is 2.32 points higher than the happiness index with BPS indicators. This condition is also reflected in the measurement of the happiness index based on province, gender, age and other socio-demographic aspects. The results of the SEM analysis on the Islamic value model, the influencing factors are generosity, family, forgiveness, good deeds, gratitude, tadabbur and wealth, while the determinants of happiness with the BPS happiness index are generosity, family, self-purification, forgiveness, good deeds, patience, friendship, gratitude, tadabbur, wealth and business income. Another finding is that both happiness indices have a positive effect on productivity, and productivity has a positive effect on happiness and an effect on total income.