Penanganan Air Tawar Tercemar Hidrokarbon Menggunakan Constructed Wetland dengan Tanaman Azolla pinnata
Abstract
Aktivitas dalam industri minyak dan gas seperti eksplorasi, pengolahan, dan distribusi minyak bumi berpotensi adanya pencemaran limbah hidrokarbon. Risiko tumpahan minyak bumi dengan kandungan senyawa yang kompleks berupa Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) dapat mencemari lingkungan dan diperlukan metode pengendalian yang tepat. Penelitian ini bertujuan melakukan penanganan air tawar tercemar hidrokarbon melalui sistem constructed wetland dengan rancangan acak lengkap menggunakan faktor DOR bio-OSD untuk dispersi minyak dan waktu kontak dengan Azolla pinnata sebagai tanaman fitoremediator. Penelitian dilakukan menggunakan tiga ulangan pada setiap perlakuan. Parameter penelitian meliputi kualitas air dan pertumbuhan tanaman dengan baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Azolla pinnata memiliki daya tahan terbaik pada constructed wetland dengan penambahan nutrisi selama 7 hari menggunakan DOR maksimum 0,1:1. Constructed wetland dengan Azolla pinnata memenuhi kriteria kualitas air tawar dengan baku mutu pH 6-9 (kecuali perlakuan dengan 0:0 dan 0:1), suhu 26-32 °C, DO > 1 mg/L, TDS < 1000 mg/L, dan TSS < 400 mg/L. Efektivitas penyisihan COD menggunakan Azolla pinnata mencapai efisiensi 62,26% pada DOR 0,2:1 dengan waktu kontak 7 hari. Activities within the oil and gas industry, such as exploration, processing, and distribution of crude oil, have the potential for hydrocarbon waste pollution. The risk of oil spills, containing complex compounds such as Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs), which it can contaminate to the environment and required effective control methods. This study aims to treating hydrocarbon-contaminated freshwater through a constructed wetland system, using a randomized complete design with factors including the DOR bio-OSD for oil dispersion and contact time with Azolla pinnata as a phytoremediator plant. The research was conducted with three replications for each treatment. The study parameters included water quality and plant growth, adhering to the standards set by Government Regulation No. 22 of 2021. The results showed that Azolla pinnata exhibited the best resilience in constructed wetlands with nutrient addition over 7 days using a maximum DOR of 0.1:1. The constructed wetland with Azolla pinnata met the freshwater quality criteria with standard pH of 6-9 (except for treatments with DOR 0:0 and 0.1:1), temperature of 25-32°C, DO > 1 mg/L, TDS < 1000 mg/L, and TSS < 400 mg/L. The COD removal efficiency using Azolla pinnata reached 62.26% efficiency at a DOR of 0.2:1 with a contact time of 7 days.