Pemupukan Menggunakan Fertilizer Spreader pada Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Tanaman Menghasilkan
Abstract
Mesin pemupukan untuk kelapa sawit biasanya dirancang khusus untuk memudahkan pemupukan di perkebunan kelapa sawit. Tujuan proyek akhir adalah mempelajari efektivitas pemupukan secara mekanis pada kelapa sawit tanaman menghasilkan (TM). Metode penelitian observasi dan wawancara. Hasil pemupukan secara mekanis distribusi pupuk lebih merata dan seragam. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan empat orang dan upah Rp106.193,28/ton. Jika pemupukan dilakukan secara manual upahnya Rp186.819,89/ton dengan tenaga kerjanya delapan orang. Karena jumlah tenaga kerja pemupukan mekanis lebih sedikit dari pemupukan manual maka biayanya lebih murah dan memudahkan pengawasan. Kekurangan pemupukan secara mekanis hanya dapat digunakan pada area datar sampai landai dengan kemiringan lereng 0-5o. Fertilizer machines for oil palm are typically designed to facilitate fertilization in large oil palm plantations. The aim of this final project is to determine the effectiveness of mechanical fertilization on mature oil palm plants (TM). Research method is observation and interviews. The result of mechanical fertilization is uniform fertilizer distribution. The number of workers needed is four, with a labor cost of Rp106,193.28 per ton. In comparison, the labor cost for manual fertilization is Rp186,819.89 per ton, and it also requires eight workers. Since mechanical fertilization requires fewer workers than manual fertilization, it is more cost-efficient and easier to supervise. Mechanical fertilization only be used in flat to gently sloping areas with a slope of 0-5 degrees.