Identifikasi Bakteri Patogen Aeromonas hydrophila pada Benih Ikan Lele Clarias sp. di SKIPM Yogyakarta

Abstract

Keamanan pangan merupakan salah satu tantangan terbesar bagi produk pangan perikanan di Indonesia. Terjadinya penolakan produk pangan disebabkan oleh ditemukannya kontaminasi bakteri patogen dan filthy hal ini berpengaruh nyata terhadap kegiatan budidaya ikan lele, sehingga sering ditemukannya bakteri oportunistik, gram negatif berupa Aeromonas hydrophila. Kegiatan magang khusus ini bertujuan untuk menerapkan konsep identifikasi dan menentukan bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele sehingga dapat ditangani dengan baik oleh pembudidaya dan tidak sampai merugikan pada sektor ekonomi dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang prosedur teknik pengujian penyakit bakterial pada ikan yang dilalulintaskan di SKIPM Yogyakarta. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu metode konvensional dengan pengambilan organ dalam benih ikan lele dilakukan kultur awal untuk mendapatkan koloni yang bakteri Aeromonas hydhropila. kultur awal pada bakteri dengan cara menanamkan sampel bakteri yang sudah di nekropsi pada media GSP dengan menggunakan jarum ose dan menggunakan teknik gores (streak kuadran) pada media dan diinkubasi selama 18 sampai 24 jam dengan suhu ruangan. Hasil yang diperoleh dari 10 sampel yang diamati ditemukan 5 sampel yang menunjukkan hasil positif lebih dari 90% dan hasil yang diperoleh paling kecil yaitu 81%. Kemiripan hasil identifikasi bakteri dengan kontrol positif sebesar 90% sampai 100% bisa dikategorikan ke bakteri Aeromonas hydhropila sehingga para pembudidaya harus berhati-hati dan menyiapkan penanganan untuk menghindari kerugian dan melakukan pencegahan untuk tidak terjadi kematian masal.

Food safety is one of the biggest challenges for fishery food products in Indonesia. The occurrence of rejection of food products is caused by the discovery of contamination by patogenic bacteria and dirt. This has a real impact on catfish farming activities, so that opportunistic bacteria, Gram negative in the form of Aeromonas hydrophila, are often found. This special internship activity aims to apply the concept of recognizing and knowing the Aeromonas hydrophila bacteria in catfish so that it can be handled well by farmers and not cause harm to the economic sector and to gain knowledge and skills regarding technical procedures for testing bacterial diseases in fish trafficked at SKIPM Yogyakarta. The method used in this activity is the conventional method by harvesting the internal organs of catfish seeds and carrying out initial culture to obtain colonies containing Aeromonas hydropila bacteria. Initial culture of bacteria is by embedding necropsied bacterial samples in GSP media using a loop needle and using a scratch technique (streak quadrant) on the media and incubating for 18 to 24 hours at room temperature. The results obtained from the 10 samples observed were found to be 5 samples that showed positive results of more than 90% and the results obtained were the smallest, namely 81%. The similarity between the results of bacterial identification and the positive kontrol is 90% to 100%, which can be categorized as Aeromonas hydropila bacteria, where cultivators must be careful and prepare handling to avoid losses and take precautions to prevent mass deaths.