Pengaruh Interaksi Suami-Istri dan Dukungan Sosial terhadap Kesejahteraan Subjektif Keluarga Pernikahan Jarak Jauh

Abstract

Pernikahan jarak jauh memiliki interaksi langsung yang lebih sedikit antara suami-istri. Istri memerlukan dukungan sosial untuk meringankan rasa kesepian dan rasa jenuh. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, interaksi suami-istri, dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan subjektif keluarga pernikahan jarak jauh. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan melibatkan 101 istri yang dipilih secara convenience sampling. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif dan analisis inferensia. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan lama pernikahan jarak jauh dengan kesejahteraan subjektif. Ditemukan hubungan positif signifikan antara frekuensi interaksi, tingkat keterlibatan interaksi, kepuasan interaksi, dukungan sosial tetangga, teman, dan tempat kerja dengan kesejahteraan subjektif. Hasil uji regresi menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan lama pernikahan jarak jauh terhadap kesejahteraan subjektif, artinya kesejahteraan subjektif keluarga akan rendah jika lama pernikahan jarak jauh tinggi. Ditemukan adanya pengaruh positif signifikan antara kepuasan interaksi, dukungan sosial teman, dan usia istri terhadap kesejahteraan subjektif, artinya kesejahteraan subjektif keluarga akan meningkat jika kepuasan interaksi, dukungan sosial teman, dan usia istri meningkat.

Long-distance marriages have less direct interaction between husband and wife. Wives need social support to alleviate loneliness and boredom. This study generally aims to analyse the influence of family characteristics, husband-wife interaction, and social support on the subjective well-being of long-distance marriage families. The research design used was a cross-sectional study involving 101 wives selected by convenience sampling. Data analysis used descriptive analysis and inferential analysis. Correlation test results show a significant negative relationship between the duration of long-distance marriage and subjective well-being. A significant positive relationship was found between the frequency of interaction, the level of interaction involvement, interaction satisfaction, social support from neighbours, friends, and the workplace with subjective well-being. Regression test results show a significant negative influence of the duration of long-distance marriage on subjective well-being, meaning that the subjective well-being of families will be low if the duration of the long-distance marriage is high. There is a significant positive influence of interaction satisfaction, social support from friends, and the wife's age on subjective well-being, meaning that the subjective well-being of families will increase if interaction satisfaction, social support from friends, and the wife's age increase.