Analisis Tingkat Kesejahteraan Peternak Sapi Perah Anggota KPS Cianjur Utara

Abstract

AYU TRI WULANDARI. Analisis Tingkat Kesejahteraan Peternak Sapi Perah Anggota KPS Cianjur Utara. Dibimbing oleh WAWAN OKTARIZA.

Usaha ternak sapi perah di KPS Cianjur Utara sebagian besar masih dijalankan secara tradisional dengan kepemilikan sapi produktif yang terbatas dan tingkat produktivitas susu yang rendah. Rendahnya produktivitas susu dan minat beternak sapi perah di Kabupaten Cianjur membuat peternak sulit mendapatkan taraf hidup yang sejahtera. Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat pendapatan peternak sapi perah anggota dan mengukur kesejahteraan peternak. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis pendapatan dan analisis kesejahteraan peternak dengan kriteria GSR dan standar kemiskinan Bank Dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak sapi perah anggota KPS Cianjur Utara menguntungkan dilihat dari segi pendapatan pada skala usaha kecil, menengah, dan besar. Namun peternak masih dalam kategori kurang sejahtera karena nilai GSR lebih dari satu dan pendapatan rumah tangga peternak sebagian besar masih di bawah garis kemiskinan Bank Dunia. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan usaha ternak sapi perah di wilayah Kabupaten Cianjur dengan tingkat produktivitas yang lebih baik sehingga peternak juga termasuk kategori sejahtera.

AYU TRI WULANDARI. Welfare Level Analysis of Dairy Farmer Members at KPS Cianjur Utara. Supervised by WAWAN OKTARIZA.

Dairy cattle farming in KPS Cianjur Utara is still largely run traditionally with limited ownership of productive cows and low levels of milk productivity. Low milk productivity and interest in dairy farming in Cianjur Regency make it difficult for farmers to obtain a prosperous standard of living. This study aims to assess the income level of dairy farmer members and measure farmer welfare. The methods used in this study are income analysis and farmer welfare analysis with GSR criteria and World Bank poverty standards. The results showed that the dairy cattle business of KPS Cianjur Utara members is profitable in terms of income on the scale of small, medium, and large businesses. However, farmers are still in the less prosperous category because the GSR value is more than one and most farmers household income is still below the World Bank poverty line. The results of this study can be used as a reference for dairy cattle farming in the Cianjur Regency area with a better level of productivity so that farmers are also in the prosperous category.