Strategi Peningkatan Daya Saing Program Warung BAZNAS Kabupaten Sukabumi (Studi Kasus di Kecamatan Sukaraja, Gegerbitung, Cireunghas, Kebonpedes, Sukabumi, Cisaat, Kadudampit, Cicantayan, Gunungguruh)
Date
2024Author
Ayu, Esti Rahmani
Alexandi, Muhammad Findi
Muhandri, Tjahja
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bersifat kualitatif. Data tersebut berupa data internal dan eksternal yang
berpengaruh terhadap Warung BAZNAS yang digambarkan dengan matriks Internal Factor
Analysis Strategy (IFAS) dan matriks External Factor Analysis Strategy (EFAS) yang
dilanjutkan dengan matriks Internal External (IE) kemudian menggunakan matriks StrengthWeaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) dan Five Forces untuk menentukan strategi
alternatif yang layak bagi Warung BAZNAS.
Terdapat beberapa kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Oportunity) dan
Ancaman (Threats) Warung BAZNAS sebagai berikut :
a. Kekuatan terdiri dari: pemilik memiliki peran yang sekaligus merangkap sebagai manajer
yang bekerja sendiri dan memiliki gaya manajemen sendiri. Mampu menciptakan lapangan
pekerjaan, produk, dan inovasi yang baru terhadap sumber daya. Risiko usaha dibebankan
kepada pemilik. Mempunyai prosedur hukum yang sederhana.
b. Kelemahan terdiri dari: Modal usaha, risiko utang turut dibebankan kepada kekayaan pribadi
pemiliknya. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Keterbatasan teknologi,
kurangnya akses terhadap informasi bisnis. Keterbatasan bahan baku. Kesulitan dalam
memasarkan produk atau jasanya.
c. Peluang terdiri dari: Sosial Budaya, Demografi, Keadaan Lingkungan (Environment).
Perampingan Biaya (Lean Production). Selera Konsumen : Diferensiasi Produk (Product
Differentiation).
d. Ancaman terdiri dari: daya beli masyarakat, peraturan dan perundang-undangan, teknologi
(internet dan media sosial), gaya hidup masyarakat.
Setelah dilakukan pembobotan dan peratingan IFAS dan EFAS maka didapatkan data
bahwa pada matriks internal adalah 2,63 dan matriks eksternal adalah 2,42. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1. Warung BAZNAS berjumlah 50 dan sekarang berjumlah 33 yang
masih beroperasi, 13 warung sudah tidak beroperasi (tutup) dan 4 warung sudah pindah ke
lokasi lain. Pandemi Covid 19 tahun 2019 – 2021 menjadi penyebab 17 warung ini tidak
beroperasi (ditutup). 2. Jumlah Warung BAZNAS yang menjadi munfiq pada tahun 2021-2023
sebanyak 32 warung atau 64%. 3. Berdasarkan analisis menggunakan matriks IE diketahui
bahwa Warung BAZNAS berada pada kuadran V termasuk perusahaan yang tahan dan
mempertahankan. Fokus organisasi ini adalah terobosan pasar dan pengembangan produk. 4.
Strategi analisis SWOT adalah pencatatan penjualan sederhana, pelayanan prima, diskon atau
potongan harga, sistem pembayaran kepada distributor, pemilihan lokasi strategis,
pengembalian barang kepada distributor, sistem pengiriman barang dari distributor, pengadaan
barang dagangan dari distributor, harga jual yang bersaing.
Strategi Five Forces Porters meliputi persaingan dalam industri yaitu warung sembako,
potensi masuknya pesaing baru yaitu warung baru, potensi pengembangan produk substitusi
yaitu keragaman produk sembako, daya tawar pemasok yaitu distributor, dan daya tawar
konsumen yaitu persepsi harga.
Collections
- MT - Professional Master [895]