Potensi Penghambatan Aktinomiset Asal Filosfer Tanaman Famili Liliaceae Terhadap Colletotrichum acutatum
Date
2024Author
Faruby, Intan Agustina
Nawangsih, Abdjad Asih
Munif, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Cabai merupakan salah satu komoditas unggulan hortikultura yang penting
bagi masyarakat Indonesia. Antraknosa merupakan penyakit utama peyebab
rendahnya produktivitas cabai di Indonesia. Antraknosa disebabkan oleh genus
Colletotrichum dan spesies yang paling banyak menyerang cabai di Indonesia saat
ini adalah Colletotrichum acutatum. Pengendalian antraknosa secara kimiawi
menggunakan fungisida kontak dan sistemik secara intensif. Untuk mengatasi
dampak negatif penggunakaan fungisida, diperlukan alternatif pengendalian hayati.
Salah satu agens hayati yang digunakan yaitu aktinomiset. Penelitian ini bertujuan
mendapatkan isolat aktinomiset filosfer Liliaceae yang berpotensi mengendalikan
C. acutatum. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi perbanyakan isolat
aktinomiset filosfer Liliaceae dan C. acutatum, karakterisasi morfologi aktinomiset,
uji antagonis aktinomiset terhadap C. acutatum, dan identifikasi aktinomiset secara
molekuler. Karakterisasi aktinomiset dilakukan dengan menggunakan media yeast
starch agar dan international streptomyces project 2. Sebanyak 21 isolat dilakukan
uji antagonis secara in vitro dengan metode dual cultre menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL). Identifikasi isolat aktinomiset filosfer Liliaceae terbaik secara
molekuler dengan Teknik PCR menggunakan primer universal untuk yaitu 27F dan
16Sact1114R. Persentase tingkat hambatan relatif (THR) aktinomiset terhadap C.
acutatum sebesar 14,32-47,66%. Dua isolat dengan persentase penghambatan
tertinggi terhadap penyakit antraknosa secara in vitro adalah ACW23 dan BBH11
sebesar 47,66% dan 44,79%. Hasil identifikasi molekuler kedua isolat tersebut
memiliki kemiripan dengan Propionicicella superfundia dan Enemella dayhoffiae Chili is one of the leading horticultural commodities that is important for the
people of Indonesia. Anthracnose is the main disease that causes low chili
productivity in Indonesia. Anthracnose is caused by various species of
Colletotrichum, and in Indonesia especially by Colletotrichum acutatum. Chemical
control of anthracnose used contact and systemic fungicides intensively. To
overcome the negative impact of fungicide use, alternative biological control is
needed. One of the biological control agents candidates used is actinomycetes. This
study aims to obtain phyllospheric actinomycetes Liliaceae isolates that can
potentially control C. acutatum. The stages of the research conducted include the
propagation of phyllospheric actinomycetes Liliaceae isolates and C. acutatum,
morphological characterization of actinomycetes, actinomycetes antagonistic test
against C. acutatum, and molecular identification of actinomycetes. Morphological
characterization of actinomycetes was conducted with yeast starch agar media and
international streptomyces project 2 media. A total of 21 isolates were tested for
antagonism in vitro with the dual culture method using a completely randomized
design. Identification of the best phyllospheric actinomycetes Liliaceae isolates
molecularly by polymerase chain reaction technique using universal primers for
27F and 16Sact1114R. The percentage of relative inhibition rate of actinomycetes
against C. acutatum was 14.32-47.66%. Two isolates with the highest percentage
of inhibition against anthracnose disease in vitro were ACW23 and BBH11 at
47.66% and 44.79%. The results of molecular identification of the two isolates are
similar to Propionicicella superfundia and Enemella dayhoffiae.
Collections
- UT - Plant Protection [2428]