Kajian Pengendalian Kualitas pada Produk Pupuk Urea Kemasan 50kg di PT Pupuk Kujang Cikampek
Abstract
PT Pupuk Kujang Cikampek, khususnya di bagian pengemasan (bagging), menghadapi masalah defect pada produk pupuk urea kemasan 50kg. Masalah utama yang dihadapi adalah karung robek (bocor), jahitan karung terbuka, dan ketidaksesuaian berat timbangan pupuk. Tujuan proyek akhir ini adalah untuk mengkaji defect dan meningkatkan kualitas pupuk urea yang diproduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Six Sigma dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Identifikasi defect dan CTQ (Critical to Quality) dilakukan di tahap Define, diikuti perhitungan DPMO dan pembuatan peta kendali pada tahap Measure. Analyze menggunakan FMEA untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan menganalisis akar penyebab. Improve memberikan rekomendasi perbaikan dengan metode 5W+1H, sementara Control menyarankan pemeliharaan hasil perbaikan. Hasil dari FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) potensi defect dengan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi adalah karung robek dengan nilai 300, diikuti berat timbangan tidak sesuai dengan nilai 297, dan jahitan terbuka dengan nilai 273. Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan rencana perbaikan untuk mengurangi defect dan meningkatkan kualitas dengan menggunakan 5W+1H yang dapat dijadikan sebagai usulan rekomendasi perbaikan ke perusahaan. Rekomendasi perbaikan yang diusulkan antara lain pemantauan berkelanjutan, program audit proses produksi, peningkatan kompetensi dan pelatihan kinerja operator, tinjauan manajemen pengendalian kualitas, dan benchmarking. DMAIC berhasil mengidentifikasi dan menganalisis akar masalah, dengan solusi yang diusulkan untuk mengurangi defect dan meningkatkan kualitas produk. PT Pupuk Kujang Cikampek, particularly in the bagging section, is facing defect issues with their 50kg packaged urea fertilizer products. The main problems encountered are torn (leaking) bags, open bag stitching, and inconsistent fertilizer weight. The aim of this final project is to examine the defects and improve the quality of the produced urea fertilizer. The method used in this research is the Six Sigma approach using the DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) method. Defect identification and CTQ (Critical to Quality) are carried out in the Define phase, followed by DPMO calculation and control chart creation in the Measure phase. The Analyze phase uses FMEA to identify potential failures and analyze root causes. Improve provides improvement recommendations using the 5W+1H method, while Control suggests maintenance of the improvement results. The results from the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) show that the potential defect with the highest RPN (Risk Priority Number) is torn bags with a value of 300, followed by inconsistent weight with a value of 297, and open stitching with a value of 273. Based on these results, an improvement plan is developed to reduce defects and enhance quality using the 5W+1H method, which can serve as proposed improvement recommendations for the company. The proposed improvement recommendations include continuous monitoring, production process audit programs, operator competency enhancement and performance training, quality control management review, and benchmarking. DMAIC successfully identified and analyzed the root causes, with proposed solutions to reduce defects and improve product quality.