Transformasi Perilaku Pengelolaan Sampah Domestik Berkelanjutan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat untuk Mendukung Ketahanan Pangan Keluarga
Abstract
Sampah rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar di Indonesia. Penyebabnya antara lain karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah tersebut. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan tentang pengelolaan sampah, seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, serta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Berbagai upaya implementasi kebijakan dan program untuk meningkatkan pengelolaan sampah telah dilaksanakan, tetapi capaian keberhasilan kebijakan-kebijakan tersebut masih terbatas karena rendahnya partisipasi masyarakat dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah. Guna mengatasi tantangan tersebut, transformasi perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga sangat penting. Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu pendekatan penting dalam upaya mengatasi masalah sampah karena pendekatan ini menekankan dialog dan keterlibatan multistakeholder yang dapat meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat secara efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkaji tingkat keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat, dukungan sosial, penggunaan media sosial dan persepsi inovasi dalam pengelolaan limbah domestik, perilaku masyarakat, kemandirian, dan keberlanjutan dalam pengelolaan sampah domestik, serta ketahanan pangan keluarga. (2) Menganalisis faktor-faktor penentu yang memengaruhi transformasi perilaku, kemandirian masyarakat dan keberlanjutan dalam pengelolaan sampah domestik, serta ketahanan pangan keluarga. (3) Merumuskan model dan strategi keberlanjutan pengelolaan sampah domestik berbasis pemberdayaan, peningkatan transformasi perilaku, dan kemandirian masyarakat.
Penelitian ini didesain sebagai penelitian kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Penelitian ini dilakukan di delapan desa di Jawa Barat dan satu desa di Jawa Timur. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa tempat penelitian merupakan lokasi program pendampingan pengelolaan sampah dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Teknik pemilihan responden dilakukan dengan metode sensus, dan diperoleh sejumlah 245 responden. Metode sensus dilakukan terhadap seluruh anggota kelompok binaan program CSR di lokasi penelitian. Unit analisis penelitian ini adalah individu. Kuesioner penelitian sebelumnya telah melalui uji validitas dan reliabilitas, dan seluruh item pertanyaan dalam kuesioner telah valid dan reliabel. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2023 hingga Maret 2024. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan statistik deskriptif dan inferensia. Uji statistik hubungan struktural beberapa variabel menggunakan analisis Partial Least Square-Structural Equation Model (PLS SEM) dengan bantuan software Smart PLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan dalam proses pemberdayaan telah diterapkan dengan cukup baik. Tingkat dukungan sosial dalam pengelolaan sampah domestik juga berada pada kategori sedang, yang berarti dukungan sosial dari keluarga, tetangga, kelompok/komunitas, pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi, dan kader lokal sudah cukup baik. Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah juga berada pada kategori sedang. Ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terkait pengelolaan sampah cukup baik dalam membentuk proses adopsi inovasi. Selain itu, tingkat penggunaan media sosial oleh masyarakat dalam mendukung upaya pengelolaan sampah juga berada pada kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa media sosial merupakan media yang digunakan oleh masyarakat untuk mendukung pengelolaan sampah.
Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik berada pada kategori sedang, menunjukkan adanya perubahan perilaku positif melalui proses pemberdayaan. Tingkat kemandirian dalam pengelolaan sampah domestik juga terkategori sedang, mencerminkan kemampuan masyarakat dalam menyaring informasi, bersaing, bekerja sama dengan berbagai pihak, dan beradaptasi dengan perubahan. Tingkat ketahanan pangan keluarga berada pada kategori sedang, yang menunjukkan ketersediaan, aksesibilitas, stabilitas, kualitas, dan ketahanan pangan terhadap krisis cukup baik. Keberlanjutan pengelolaan sampah domestik juga terkategori sedang, menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat mampu mendukung penguatan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa tingkat keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat, dukungan sosial, dan persepsi terhadap pengelolaan sampah memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku dan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik. Selain itu, penggunaan media sosial berdampak signifikan terhadap kemandirian masyarakat. Dukungan sosial, penggunaan media sosial, dan kemandirian masyarakat juga berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan pengelolaan sampah. Lebih lanjut, perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah domestik, kemandirian, dan keberlanjutan pengelolaan sampah berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan keluarga. Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat, dukungan sosial, penggunaan media sosial, dan persepsi yang positif pengelolaan sampah untuk meningkatkan kemandirian, keberlanjutan, dan ketahanan pangan keluarga.
Model keberlanjutan pengelolaan sampah domestik yang dirumuskan berfokus pada penguatan kemandirian masyarakat dan transformasi perilaku masyarakat melalui peningkatan proses pemberdayaan, penguatan dukungan sosial, perbaikan persepsi inovasi pengelolaan sampah dan perbaikan pemanfaatan media sosial. Tujuan akhir model ini adalah keberlanjutan pengelolaan sampah domestik dan peningkatan ketahanan pangan keluarga dengan menerapkan ekonomi sirkular sampah.
Collections
- DT - Human Ecology [567]