Strategi Pengembangan Produksi Pakcoy pada PT Pagi Berkah Berjamaah
Abstract
PT Pagi Berkah Berjamaah mengalami kesulitan dalam memenuhi
permintaan pasar terhadap komoditas pakcoy. Hal itu dikarenakan produksi pakcoy
yang belum optimal di PT Pagi Berkah Berjamaah. Penelitian ini bertujuan untuk
merancang pengembangan bisnis dalam upaya meningkatkan produksi pakcoy.
Kemudian akan dianalisis penerapan penambahan instalasi hidroponik komoditas
pakcoy, peningkatan pendapatan sebelum dan sesudah pengembangan dan
perbedaan rata-rata keuntungan usaha sebelum dan sesudah pengembangan.
Metode yang digunakan yaitu analisis SWOT sebagai perancangan pengembangan
bisnis, analisis finansial untuk menghitung penerimaan dan keuntungan usaha serta
uji-t untuk mengukur beda rata-rata keuntungan usaha dari penambahan instalasi
hidroponik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan instalasi
hidroponik, perusahaan mencapai target produksi sebesar 85% yaitu 1.276 kg dari
1.500 kg. Penerimaan perusahaan meningkat sebesar Rp8.128.000, laba rugi
sebesar Rp1.017.819, dan keuntungan tambahan sebesar Rp4.257.457 dari
anggaran parsial. Nilai R/C ratio meningkat sebesar 0.02 yaitu 1.11 dari 1.09 dan
dari uji-t dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata produksi sebelum dan
sesudah pengembangan bisnis. PT Pagi Berkah Farm is a hydroponic company that cultivates various types
of vegetables. However, the company has faced difficulties in meeting market
demand for pakcoy due to suboptimal production. This study aims to design a
business development strategy to enhance pakcoy production. The methods
employed include SWOT analysis for business development planning, financial
analysis to calculate revenue and business profits, and t-test to measure the
difference in average business profits before and after development. The research
findings indicate that with the addition of hydroponic installations, the company
achieved 85% of its production target, specifically 1,276 kg out of 1,500 kg of
pakcoy. The company's revenue increased by Rp8,128,000, with a net profit of
Rp1,017,819 and additional profit of Rp4,257,457 from partial budgeting. The R/C
ratio value increased from 1.09 to 1.11 and the t-test revealed a significant
difference in average production before and after business development.
