Hubungan tingkat kepemimpinan lokal dan derajat keberfungsian modal sosial masyarakat dalam Upacara Tradisional Seren Taun (Kasus: Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Abstract
Kampung Budaya Sindangbarang adalah sebuah kampung adat tradisional
yang terletak di Desa Pasir Eurih, Kabupaten Bogor. Kampung Budaya
Sindangbarang mempunyai beragam kegiatan wisata yang ditawarkan, dan di
Kampung Budaya ini masih rutin diadakannya upacara Seren Taun yaitu sebuah
upacara adat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Yang Mahakuasa atas hasil
panen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepemimpinan lokal
terhadap modal sosial masyarakat pada kegiatan upacara Seren Taun di Kampung
Budaya Sindangbarang. Metodologi yang digunakan melibatkan teknik survei
dengan 50 responden yang dipilih secara simple random sampling. Uji korelasi
digunakan untuk menilai hubungan antar variabel yang terlibat dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat
kepemimpinan lokal yang signifikan dengan derajat keberfungsian modal sosial
masyarakat. Hubungan ini tercipta karena kepemimpinan lokal yang dapat
mempertahankan keberadaan upacara Seren Taun melalui pengambilan keputusan
dan perencanaan yang tepat. Sindangbarang Cultural Village is a traditional traditional village located in
Pasir Eurih Village, Bogor Regency. Sindangbarang Cultural Village has a variety
of tourist activities on offer and in this Cultural Village the Seren Taun Ceremony
is still regularly held, namely a traditional ceremony to express gratitude to the
Almighty for the harvest. This research aims to analyze the correlation between
local leadership and community social capital in activities Seren Taun Ceremony at
Sindangbarang Cultural Village. This research uses a quantitative approach
supported by a qualitative approach. The methodology used involves survey
techniques with 50 respondents selected using simple random sampling. The
correlation test was used to assess the correlation between the variables involved in
this research. The results of this research conclude that there is a positive
relationship. This correlation was created because Pangimbuhning Twah was able
to maintain the existence of the Seren Taun Ceremony through proper decision
making and planning.