Strategi Pemulihan Usaha Kecil dan Menengah Pasca Pandemi Covid-19 Pada Nasabah PT Bank Syariah Indonesia,Tbk. Regional Jakarta I
Abstract
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang signifikan di seluruh dunia. Dalam situasi tersebut, UKM (Usaha Kecil, dan Menengah) di Indonesia menghadapi berbagai hambatan yang serius dalam distribusi internal barang, mengalami penurunan penjualan yang drastis, serta menghadapi kendala dalam pembayaran cicilan pembiayaan atau kredit, selain itu mereka juga mengalami kesulitan besar dalam memperoleh pembiayaan atau kredit baru. Dalam upaya untuk membantu pertumbuhan UKM, sangat penting bagi Bank Syariah untuk mengamati kondisi nyata yang dialami oleh UKM serta dampaknya, sehingga dapat merumuskan strategi yang tepat untuk pemulihan UKM pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi nyata nasabah UKM PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) selama dan setelah pandemi Covid-19. Setelah mendapatkan analisa kondisi UKM nasabah, selanjutnya menentukan strategi pemulihan UKM setelah pandemi Covid-19 bagi nasabah BSI dan merumuskan strategi pemulihan UKM setelah pandemi Covid-19 bagi nasabah BSI.
Penelitian dilakukan pada nasabah BSI yang berada di Region Jakarta 1 dan dilakukan selama enam bulan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data (deskriptif), Analisis Dampak Bisnis (BIA), analisis SWOT, dan Analisis Proses Hierarki (AHP).
Hasil penelitian menunjukan bahwa pergerakan klasifikasi risiko nasabah UKM PT Bank Syariah Indonesia dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan dinamika yang signifikan. Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan mendominasi sebagai sektor dengan risiko rendah. Sebaliknya, sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi adalah sektor yang paling terdampak dengan risiko sedang hingga tinggi. Selanjutnya, dibutuhkan alternatif strategi agar UKM dapat pulih setelah pandemi Covid-19. Hasil analisis SWOT memberikan beberapa alternatif strategi, yaitu (1) Pengembangan layanan pembiayaan digital yang komprehensif; (2) Peningkatan literasi keuangan melalui edukasi berbasis teknologi; (3) Pengembangan program pelatihan dan pendampingan usaha berbasis teknologi; dan (4) Penyediaan program relaksasi pembiayaan yang inklusif. Hasil dari alternatif strategi tersebut selanjutnya dilakukan analisis menggunakan AHP untuk menentukan strategi utama yang paling efektif dalam pemulihan UKM. Hasil dari AHP untuk strategi yang paling efektif untuk pemulihan UKM adalah menyediakan program relaksasi pembiayaan yang tepat sasaran sebagai strategi utama yakni dengan hasil skor bobot 0,565.
Dengan menerapkan strategi-strategi yang telah dirumuskan, diharapkan Bank Syariah Indonesia dapat memberikan dukungan yang efektif dan efisien dalam memfasilitasi pemulihan UKM, sehingga mereka dapat kembali beroperasi dengan normal dan bahkan berkembang lebih baik lagi di masa mendatang.
Collections
- MT - Professional Master [895]