Show simple item record

dc.contributor.advisorTaufik, Epi
dc.contributor.advisorSeminar, Kudang Boro
dc.contributor.authorWihantoro, Pradi
dc.date.accessioned2024-08-10T10:24:19Z
dc.date.available2024-08-10T10:24:19Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157101
dc.description.abstractPradi Wihantoro. Analisis Rantai Nilai Pemasaran Sapi Melalui Pemanfaatan Kapal Camara Nusantara 5 di Provinsi Gorontalo. Dibimbing oleh Epi Taufik dan Kudang Boro Seminar. Jaringan distribusi tidak hanya menjadi bagian integral dari kegiatan supply chain secara holistik, tetapi juga memainkan peran strategis sebagai titik penyalur produk dan informasi. Selain itu, jaringan distribusi juga berfungsi sebagai wahana untuk menciptakan nilai tambah, seperti yang diungkapkan oleh Schroeder (2007). Dalam konteks ini, jaringan transportasi laut menjadi salah satu moda yang kritis dalam struktur distribusi, khususnya karena kemampuannya mengangkut barang dalam jumlah besar dan jarak jauh, baik antar pulau maupun antar negara. Fokus penelitian ini adalah 1) Menganalisis pola pemasaran, margin pemasaran, farmer share, dan tingkat efisiensi pemasaran sapi. 2) Menganalisis struktur biaya pemasaran sapi melalui kapal Camara Nusantara dan kapal konvensional di Gorontalo. 3) Merumuskan strategis dalam meningkatkan efisiensi rantai nilai pemasaran sapi melalui pemanfaatan Kapal Ternak Camara 5 rute Gorontalo. Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dilengkapi kuesioner dengan pakar yang selama ini menjadi pemerhati dan narasumber perkembangan pendistribusian ternak melalui kapal CN 5 dan kapal konvensional di Kabupaten sentra sapi di Gorontalo serta wawancara dengan lembaga pemasaran yang merupakan satu kesatuan dalam rantai nilai komoditas sapi potong (peternak, pedagang/pemasok bibit (sapi bakalan), pedagang lokal, dan pedagang antar wilayah) serta para stakeholder (pakar) terkait dari Ditjen Peternakan dan Keswan Kementan, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten Gorontalo, Badan Karantina Pertanian Provinsi dan UPT Karantina Kabupaten. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa di Gorontalo terdapat 3 pola saluran pemasaran, dari ketiga pola tersebut pola I dan II yang sering terjadi karena adanya kemudahan dana tidak mengeluarkan banyak biaya, dilihat dari volume pembelian di lokasi penelitian, penjualan sapi potong oleh peternak ke pedagang lokal sebesar 57%, penjualan ke pedagang antar daerah sebesar 40% persen, sedangkan penjualan ke pemotong hanya terjadi sebesar 3%. Perbandingan antara kapal CN 5 dan kapal Kargo dalam hal penyusutan bobot. Kapal CN5 hanya menyusutkan 4 % - 5 % dari berat sapi, yaitu menyusut 11 kg dari berat 275 kg, sedangkan Kapal Kargo menyusut 28 kg. Harga jual sapi melalui Kapal Kargo lebih mahal yaitu sekitar Rp. 13.640.000 per ekor. Margin keuntungan per ekornya tentu akan lebih besar, dengan kapal CN 5 margin keuntungannya mencapai Rp. 2.871.800 dan kapal Kargo hanya Rp. 2.291.500 per ekor.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Rantai Nilai Pemasaran Sapi Melalui Pemanfaatan Kapal Camara Nusantara 5 di Provinsi Gorontaloid
dc.title.alternativeValue Chain Analysis of Cattle Marketing through the Utilisation of Camara Nusantara 5 Ship in Gorontalo Province
dc.typeTesis
dc.subject.keywordBreeder Shareid
dc.subject.keywordCattle Marketingid
dc.subject.keywordCattle Marketing Value Chainid
dc.subject.keywordMarketing Marginid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record