Pembangunan Sistem Pemantauan Kualitas Udara Berbasis IoT di ASEAN Biodiaspora Virtual Center Jakarta Selatan
Abstract
Sumber daya alam seperti udara sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia dan semua makhluk hidup lainnya. Pemantauan udara sangat diperlukan untuk kepentingan generasi saat ini dan yang akan datang. Penelitian ini mengembangkan sistem pemantauan kualitas udara berbasis Internet of Things (IoT) di ASEAN Biodiaspora Virtual Center Jakarta Selatan, untuk memonitor dan menampilkan data polutan karbonmonoksida (CO) dan partikel PM 2.5 melalui website. Sistem ini bertujuan sebagai penyedia informasi terkait angka polutan dan kondisi udara secara keseluruhan. Data dikumpulkan melalui studi literatur dan sensor menggunakan sensor MQ-7 untuk CO dan GP2Y1010AU0F untuk PM 2.5. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif untuk menggambarkan kondisi udara. Pengujian menunjukkan sistem berfungsi dengan baik, meskipun ada kendala pada sensitivitas sensor yang mempengaruhi stabilitas data. Hasil analisis menunjukkan CO berada pada kondisi “Baik” dan PM 2.5 pada kondisi “Tidak Sehat”. Sistem pemantauan kualitas udara berbasis IoT ini mampu memberikan informasi mengenai kualitas udara di lingkungan kantor, meskipun perlu perbaikan pada stabilitas sensor. Natural resources such as air are essential for the survival of humans and all other living things. Air monitoring is necessary for the benefit of current and future generations. This research develops an Internet of Things (IoT)-based air quality monitoring system at the ASEAN Biodiaspora Virtual Center in South Jakarta, to monitor and display data on carbon monoxide (CO) pollutants and PM 2.5 particles through the website. This system aims to provideinformation related to pollutant numbers and overall air conditions. Data was collected through literature studies and sensors using MQ-7 sensors for CO and GP2Y1010AU0F for PM 2.5. Data analysis was done with descriptive statistics to describe air conditions. Testing showed the system functioned well, although there were constraints on sensor sensitivity that affected data stability. The analysis results show CO is in "Good" condition and PM 2.5 is in "Unhealthy" condition. This IoT-based air quality monitoring system is able to provide information about air quality in the office environment, although it needs improvement in sensor stability.