Show simple item record

dc.contributor.advisorBaliwati, Yayuk Farida
dc.contributor.authorPutri, Bilqist Maisa
dc.date.accessioned2024-08-10T03:07:48Z
dc.date.available2024-08-10T03:07:48Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157006
dc.description.abstractKeberlangsungan pemberian ASI merupakan salah satu rencana aksi nasional untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-3, yaitu kesehatan dan kesejahteraan yang baik, khususnya dalam mengurangi angka kematian bayi dan anak di bawah usia lima tahun (target 3.2). Investasi dalam kesehatan bayi melalui pemberian ASI yang tepat dapat mencegah stunting untuk menghasilkan SDM berkualitas dalam mecapai Indonesia emas 2045. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keberlangsungan pemberian ASI pada bayi 0-23 bulan di Indonesia tahun 2022. Desain penelitian ini yaitu studi ekologi dengan menggunakan data sekunder yang unit analisisnya 34 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan ibu perokok, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan ketersediaan kader posyandu aktif memiliki hubungan yang sangat signifikan (p=0,001; p=0,004; p=0,004) dengan keberlangsungan pemberian ASI pada bayi 0-23 bulan. Sementara itu, tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara infeksi HIV pada wanita (p=0,913), tingkat pendidikan wanita (tidak ada ijazah p=0,442; SD p=0,089; SMP p=0,705; SMA p=0,380; PT p=0,315), infeksi COVID-19 pada baduta (p=0,175), akses internet penduduk (p=0,415), dan kemiskinan penduduk (p=0,840) dengan keberlangsungan pemberian ASI pada bayi 0-23 bulan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan pemerintah untuk merancang program yang lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keberlangsungan pemberian ASI pada bayi 0-23 bulan di Indonesia.
dc.description.abstractBreastfeeding continuity is one of the national action plans to achieve the 3rd Sustainable Development Goal (SDGs) of good health and well-being, particularly in reducing infant and under-five mortality (target 3.2). Investing in infant health through proper breastfeeding can prevent stunting to produce quality human resources to achieve the golden Indonesia 2045. This study aims to analyze the factors correlated with breastfeeding continuity in infants 0-23 months in Indonesia in 2022. This research design is an ecological study using secondary data which unit of analysis is 34 provinces in Indonesia. The results showed that maternal smoking, availability of health facilities, and availability of active posyandu cadres had a highly significant association (p=0.001; p=0.004; p=0.004) with breastfeeding continuity in infants 0-23 months. Meanwhile, there was no significant association (p>0.05) between HIV infection in women (p=0.913), education level of women (no diploma p=0.442; elementary school p=0.089; junior high school p=0.705; senior high school p=0.380; university p=0.315), COVID-19 infection in infants (p=0.175), internet access (p=0.415), and poverty (p=0.840) with breastfeeding continuity in infants 0-23 months. The results of this study are expected to be a foundation for the government to design programs that are more efficient and effective in increasing the breastfeeding continuity among infants 0-23 months in Indonesia.
dc.description.sponsorshipDana Pribadi
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStudi Ekologi Keberlangsungan Pemberian ASI pada Bayi 0-23 Bulan di Indonesiaid
dc.title.alternative
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordpembangunan berkelanjutanid
dc.subject.keywordbayi 0-23 bulanid
dc.subject.keywordgenerasi emasid
dc.subject.keywordgizi ibu dan anakid
dc.subject.keywordkeberlangsungan pemberian ASIid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record