Sistem Bagi Hasil Berkeadilan antara Nelayan dengan Pemilik Kapal Jaring Rampus di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu
Date
2024Author
Mirwandi, Haurazaizafani Raihana
Simbolon, Domu
Yusfiandayani, Roza
Metadata
Show full item recordAbstract
Kesejahteraan nelayan bergantung pada pendapatan dari hasil produksi operasi penangkapan ikan yang melewati sistem bagi hasil. Pendapatan nelayan jaring rampus rendah diduga sebagai akibat dari sistem bagi hasil yang belum
berkeadilan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kondisi bagi hasil saat ini, menganalisis pendapatan pemilik kapal dan nelayan, serta merumuskan sistem bagi hasil alternatif dengan mensimulasikannya melalui evaluasi UMP dan
mempertimbangkan beban kerja, yaitu jam bekerja, risiko kerja, psikologis, dan kenyamanan bekerja. Penelitian dilakukan 29 Januari - 7 Februari 2024 dengan sampel penelitian sebanyak 22 kapal menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sistem bagi hasil saat ini 50% pemilik kapal dan 50% nelayan. Namun, pendapatan ABK saat musim sedang Rp 2.424.048 tidak mencapai UMP Banten Rp 2.661.280 dan mengalami kerugian saat musim paceklik. Oleh karena itu, diperlukan sistem bagi hasil alternatif dengan pertimbangan jam bekerja, risiko kerja, psikologis, dan kenyamanan bekerja.
Hasil penelitian diperoleh proporsi 37% pemilik kapal dan 63% nelayan. Proporsi jaring rampus tersebut menunjukkan pendapatan nelayan saat musim sedang Rp 3.054.300 di atas UMP dan pendapatan bersih pemilik kapal Rp 7.222.605 tetap
mendapat keuntungan Rp 4.584.461 di atas BEP. Namun, musim paceklik tetap mengalami kerugian sehingga dibutuhkan strategi pekerjaan alternatif saat musim panceklik pada penelitian berikutnya.
