Profil Kadar SGOT dan SGPT Ayam Petelur yang diberi Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa)
Date
2024Author
Azzahra, Aliefa Aviryalashra
Purnawarman, Trioso
Sutardi, Lina Noviyanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Ayam petelur merupakan salah satu penghasil protein hewani yang penting di Indonesia. Namun, penggunaan antibiotik dan pakan tambahan kimiawi dapat membebani fungsi hati ayam petelur. Rimpang temu ireng memiliki potensi untuk meningkatkan performa ayam petelur, tetapi penggunaannya harus sepenuhnya aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan pemberian rimpang temu ireng terhadap kadar SGOT dan SGPT pada ayam petelur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 72 ekor ayam petelur strain Lohmann Brown yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan: kontrol (P0), pakan komersial dengan 0,15% temu ireng (P1), dan pakan komersial dengan 0,30% temu ireng (P2). Tingkat SGOT dan SGPT dalam darah ayam petelur diuji. Hasil kadar SGOT dan SGPT dari setiap perlakuan masih dalam nilai rentang normal. Hasil skrinning fitokimia menunjukkan bahwa temu ireng mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, dan triterpenoid.