| dc.description.abstract | Penurunan jumlah alat tangkap trammel net di PPN Palabuhanratu
disebabkan oleh menurunnya produksi target tangkapan. Hal ini tentu akan
mempengaruhi keberlanjutan usaha unit penangkapan trammel net di PPN
Palabuhanratu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unit penangkapan,
mendeskripsikan sistem bagi hasil nelayan, dan menentukan kelayakan usaha unit
penangkapan dengan alat tangkap utama trammel net di PPN Palabuhanratu.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara
dengan teknik sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam satu kapal
terdapat nelayan yang menggunakan satu alat tangkap yaitu trammel net saja, dua
alat tangkap yaitu trammel net dan jaring rampus, serta tiga alat tangkap yaitu
trammel net, jaring rampus, dan pancing ulur. Unit penangkapan menggunakan
kapal motor berbahan kayu yang berukuran 4-5 GT dengan jumlah nelayan 3-4
orang. Sistem bagi hasil yang diterapkan yaitu 50% untuk nelayan pemilik dan
50% untuk nelayan buruh. Berdasarkan perhitungan kelayakan usaha, unit
penangkapan yang menggunakan satu alat tangkap dan dua alat tangkap
mengalami kerugian sehingga dapat dikatakan tidak layak. Usaha unit
penangkapan yang masih layak adalah unit penangkapan yang menggunakan tiga
alat tangkap dengan keuntungan sebesar Rp35.181.500. Nilai R/C 1,90. Nilai PP
5,20. Nilai ROI 19%, nilai BEP penjualan Rp49.422.757, dan nilai BEP produksi
1.874 kg. | |