Perkembangan Temporal-Spasial Penyakit Sapu Fitoplasma dan Bercak Daun Cercospora pada Tanaman Kacang Tanah
Date
2024Author
Sari, Della Puspita
Mutaqin, Kikin Hamzah
Tondok, Efi Toding
Metadata
Show full item recordAbstract
Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan tanaman pangan yang
bernilai ekonomi tinggi. Penyakit sapu fitoplasma dan bercak daun Cercospora
merupakan penyakit pada tanaman kacang tanah yang banyak ditemukan di
Indonesia. Kedua penyakit yang berbeda ini, dapat terjadi secara bersamaan di
lahan, sehingga mengakibatkan kerugian yang signifikan, terutama jika terjadi
intensitas penyakit yang tinggi. Monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan
penyakit tersebut baik secara spasial maupun temporal perlu dilakukan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pola temporal-spasial penyakit sapu fitoplasma dan
bercak daun Cercospora pada kacang tanah di lapangan dan menggambarkan
hubungan tingkat penyakit dengan kehilangan hasil. Tanaman kacang tanah milik
petani di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor digunakan
dalam penelitian ini. Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan melalui sensus
pada subpetak tanaman dan sistematik sampling pada 4 petak. Penyakit sapu
fitoplasma pada kacang tanah muncul pada minggu ke-10 setelah tanam, sedangkan
penyakit bercak daun mulai timbul pada minggu ke-4 setelah tanam dan meningkat
hingga panen. Kedua penyakit tersebut menunjukkan kurva perkembangan
penyakit sigmoid. Pola spasial penyakit sapu hanya menunjukkan pola acak
(random), sedangkan penyakit bercak daun bersifat acak (random) dan
mengelompok (aggregation). Teknik sampling dengan ukuran sampel lebih kecil
masih dapat memberikan representasi yang sama dari intensitas penyakit dalam
populasi sensus dengan memperhatikan karakteristik sampel. Tingkat severitas
penyakit baik sapu maupun bercak daun berkorelasi negatif dengan beberapa
komponen hasil panen kacang tanah, yang menunjukkan bahwa kedua penyakit ini
dapat menyebabkan kehilangan hasil panen jika tidak dikendalikan. Groundnut (Arachis hypogea L.) is a highly economically valuable food
crop. Phytoplasmal witches’ broom and Cercospora leaf spot are diseases of
groundnut commonly found in Indonesia. These two different diseases which
sometimes occur simultaneously in the crop can results in significant loses,
especially when intensities are high. Monitoring and evaluation of those disease
developments, both in spatial and temporal pattern are needed to be conducted. This
study aimed to determine temporal and spatial patterns of those witches' broom and
leaf spot diseases of groundnut in the field. Farmer’s groundnut crop in Cikarawang
Village, Dramaga Subdistrict, Bogor Regency was used for this study. Observations
and data collection are conducted through census at a 400 plant-subplot and
systematic sampling at 4 plots. Witches’ broom disease of groundnut appears in the
10th week after planting while leaf spot began to occur in 4th week after planting
and increased until harvesting. Both diseases showed a sigmoid disease progression
curve. The spatial patterns of witches’ broom disease showed only a random pattern,
whereas leaf spot disease was random and aggregated. Sampling techniques with
smaller sample sizes can still provide the same representation of disease intensity
in the census population by considering the size and characteristics of the sample.
The disease severity of both witches’ broom and leaf spot were negatively
correlated with several components of peanut yields, indicating that these two
diseases can cause yield losses if not controlled.
Collections
- UT - Plant Protection [2412]